Rabu, 18 Juli 2012

Ceritaku Bersama Fifty Shades of Grey

Judul : Fifty Shades of Grey
Pengarang : E.L.James
 Penerbit : The Coffee Writer Shop
Tebal : 356 halaman
Diterbitkan pertama kali : 2011
Format : e-book
Status : Dikasih temen yang baik hati
 
Target : Dewasa (21 tahun keatas)
Genre : Kontemporer Erotika
Bahasa : Inggris

Seri : Fifty Shades
Buku ke : 1 (satu)


Sinopsis

When literature student Anastasia Steele is drafted to interview the successful young entrepreneur Christian Grey for her campus magazine, she finds him attractive, enigmatic and intimidating. Convinced their meeting went badly, she tries to put Grey out of her mind - until he happens to turn up at the out-of-town hardware store where she works part-time.

The unworldly, innocent Ana is shocked to realize she wants this man, and when he warns her to keep her distance it only makes her more desperate to get close to him. Unable to resist Ana’s quiet beauty, wit, and independent spirit, Grey admits he wants her - but on his own terms.

Shocked yet thrilled by Grey's singular erotic tastes, Ana hesitates. For all the trappings of success – his multinational businesses, his vast wealth, his loving adoptive family – Grey is a man tormented by demons and consumed by the need to control. When the couple embarks on a passionate, physical and daring affair, Ana learns more about her own dark desires, as well as the Christian Grey hidden away from public scrutiny.

Can their relationship transcend physical passion? Will Ana find it in herself to submit to the self-indulgent Master? And if she does, will she still love what she finds?

Review

Pada suatu hari di bulan Juni seorang blogger bernama Ren (yah ini saya) mendapat kabar bahwa buku kontemporer erotika yang lagi terkenal di Amerika dan menduduki peringkat satu di chart - chart penjual buku (bukan chart musik lho), yaitu Fifty Shades of Grey karya E.L.James akan diterjemahkan. Tentu saja dia terkejut, karena bagi Ren si Fifty ini hanya untuk kalangan dewasa dan itu juga terbatas, sejauh kedewasaan berpikir individu #dijitak. Daripada penasaran, akhirnya Ren mengajak beberapa teman di Twitter, yang beberapa diantaranya anggota Blogger Buku Indonesia, untuk membaca bareng buku kontroversi yang fenomenal ini. Ren ga mau menderita sendiri, soalnya dia sudah melihat betapa banyaknya orang yang menganggap Fifty itu buruknya bukan main, walau fans fanatiknya juga banyak. Ditemani dengan sang bu dokter spesialis review kacrut A.S Dewi, bekas penari latar (?) Kang "SeksiHippo" Erie, Alvina yang manis bagaikan vanilla (ciee) dan Mbak Desty yang abis ini hijrah ke Jogja, Ren memantapkan hati untuk memulai baca Fifty.

Dan tepat hampir dua minggu kemudian Ren selesai membaca buku yang melelahkan dan membuat frustasi ini. Sungguh dia bingung bagaimana menulis review, karena selain hampir lupa sama ceritanya, dia juga tidak punya inspirasi. Tapi akhirnya, dia membuat daftar mengapa dirinya begitu tega memberi rating yang sangat rendah pada buku yang dibilang oleh penyiar tivi adalah buku wajib pegangan wanita modern dan akan difilmkan segera.

50 alasan kenapa Fifty Shades of Grey tidak memenuhi ekspektasi saya (tidak sesuai urutan dalam cerita) :

1. Tokoh utama, Anastasia Steele atau Ana, mengingatkan saya sama Bella Swan dari Twilight! Hobinya menggigiti bibir, menyelipkan rambut di balik telinga, bikin saya keinget si Kristen Stewart.

2. Ana sangat ceroboh. Aneh juga umur 21 masih ceroboh, dan memuji - muji temannya Katherine Kavanagh sangat cantik, walau sedang flu. Baru tau saya orang lagi flu masih keliatan cantik #nyinyir

3. Udah umur 21, tinggal di abad 21, mahasiswa pula, tapi Ana ga punya email!! Uhuk, uhuk, tinggal di Amerika atau gua batu sih si Ana?

4. Christian hobi banget "cocked his head at one side". Ini terjemahan bebasnya "nelengin kepala ke satu sisi" kali ya. Apa ga capek coba? ._.

5. Baik Christian maupun Ana doyan banget bergumam lirih dan bisik - bisik. Ada lima puluh kali lebih mereka berdua melakukan itu (ga hitung jumlah tepatnya)

6. Ana ini berkepribadian triple. Dia punya subconcious (alam bawah sadar) ma inner goddess. Entah apa beda dua kepribadian ini

7. Menurut teori sotoy saya, alam bawah sadar Ana adalah sisi rasionalnya, sementara inner goddessnya adalah sisi pemberontaknya (atau sensualnya). Tapi kadang penulisan E.L James sangat membingungkan, jadinya saya makin ga tau beda dua kepribadian ini apa.

8. Dengan adanya alam bawah sadar dan inner goddess, karakter utama di novel ini ada 4 benernya, Ana sendiri, Christian, alam bawah sadarnya Ana dan si inner goddess.

9. Interview pertama Ana dengan Christian, dia menanyakan apakah Christian gay, dan mengutuk temannya Kate yang menanyakan hal itu. Memangnya sebelum interview, ga dibaca dulu listnya?

10. Baca buku ini rasanya seperti baca diary yang ditulis sama anak SMP. Repetitif, membosankan, menyebalkan, repetitif (lagi).

11. Christian punya kepribadian dasar sebagai penguntit (stalker). Untuk apa miliuner membeli kabel listrik dan selotip di toko biasa? Tentunya ada tujuan, karena Ana kerja di toko itu.

12. Buku ini penuh kalimat lebay. Kalimat lebay pertama "He looks lost somehow, and the Earth shifts slightly on its axis, the tectonic plates sliding into a new position." Gempa dong? .__.

13. Ana terus menyangkal Christian tertarik padanya. Padahal sudah jelas - jelas dikasih nomer telepon. Buat apa dikasih nomer telepon kalo ga tertarik? #garuk2kepala

14. Beberapa mimpi Ana tentang Christian, mengingatkan saya akan mimpi Bella tentang Edward.

15. Plot yang dibuat Fifty sangatlah basi dan bener - bener mirip Twilight. Dimana seorang cewek clumsy terpikat pada lelaki tampan, dan tak bisa menolaknya walau si cowo berbahaya (atau punya kemungkinan jadi psikopat)

16. Buku ini penuh dengan kalimat kontradiktif. Seperti " I am going to have coffee with Christian Grey... and I hate coffee" Kalo ga suka kopi, kenapa ngikutin Christian coba? Eh, saya lupa, kan mau ditraktir gitu #nyinyir

17. Kalimat lebay kedua "I’m in the street, and Christian Grey is holding my hand. No one has ever held my hand" . Umm, masa bapak/ibunya Ana ga pernah pegang tangannya dia?

18. Ana ini ga pernah dicium cowo selama masa hidupnya. Kalau di Indonesia bisa sih, tapi di Amerika?

19. Ana selalu memakai istilah "medulla oblongata" untuk mendeskripsikan otaknya. Yah, salah satu kelebaian novel ini. Mendadak jadi science fiction!

20. Selain "cocked his head to one side", Christian suka banget "smirk", kalo terjemahan bebasnya, kayak senyum menyeringai tapi meremehkan. Jujur, saya paling g suka sama hero kayak gini.

21. Christian bilang ke Ana kalau Ana bagaikan serangga tertarik pada api (Christian). Mengingatkan saya pada analogi singa dan dombanya si Bella dan Edward.

22. Christian marah karena Ana masih perawan. Ini tema yang sudah biasa dipakai, dan tentu saja basi. Kenapa marah, why, why? Tapi juga tetep dilanjutin #nyinyir

23. Christian menawarkan kontrak kepada Ana, jika Ana mau menjalani hubungan master-slave dengan Christian. Jujur, saya udah sering baca BDSM, tapi masalah kontrak ini baru bagi saya. Masalahnya? Kontrak Christian kesannya melecehkan

24. Adegan intim pertama Ana dan Christian ga masuk akal dan terlalu sering dipakai di novel lain. Ana yang masih perawan hanya merasa sakit sedikit dan selanjutnya orgasme berkali - kali. Duh ga mungkin banget sih!

25. Ana yang katanya polos, ga tau apa - apa, ga pernah tidur sama cowo sama sekali, ternyata hebat di ranjang. Yah, salah satu faktor maksa di buku ini.

26. Novel erotika biasanya tidak malu - malu dalam menggambarkan anggota tubuh yang intim. Tapi Ana selalu bilang "Christian touch me there". There itu dimana coba? ._.

27. Ana bilang kalo Christian itu termasuk kategori alpha male, atau yang cowok sekali. Tapi saya setuju sama salah satu teman saya, alpha male itu ga megap - megap (istilah bahasa inggrisnya gasp) pas liat cewenya pake celana dalam si cowok dalam rangka menggoda si cowok. Christian do it, kayak cewe aja -_-"

28. Jose, teman Ana, mengingatkan saya sama Jacob. Sama - sama lebih muda dan suka ngikutin Ana kemana saja. Persamaan lagi sama Twilight -_-"

29. Kontrak yang dibuat Christian untuk Ana, memang untuk menjamin keselamatan Ana saat nanti mereka mau memulai hubungan "master - slave", tapi sumpah bagian ini terlalu detail dan bikin saya ngantuk.

30. Christian selalu menyuruh Ana makan, makan dan makan. Kalo sekali-dua kali gapapa, ini berkali - kali lagi. Annoying banget :(

31. Yang bagus dari Christian? Hmm, cuma bodinya, kaya rayanya, yah santun lah sama ortu. Tapi diluar itu, emosi labil, suka nguntit. Ana kemana aja diikutin. Ngeri ga sih kalo dapat cowo kayak gini (atau ngga?)

32. Ana bilang kalau Christian itu anti komitmen. Nyatanya justru Christian yang ngejar - ngejar Ana dan Ananya ga mau komit sama Christian. Yang anti-komitmen siapa dong?

33. Ana sama sekali ga pernah (maaf) memuaskan diri sendiri. Uhh, masa sih? Beneran? Amerika lho :P.

34. Ana yang doyan buku sastra Tess of D'Urbervilles karya Thomas Hardy, bikin saya lagi - lagi inget sama Bella yang suka Wuthering Heights. Duh, mau sampai mana kesamaan dengan Twilight ini berlanjut?

35. Yang namanya cowok tersiksa secara batin , apa harus selalu ahli main musik yah? Si Christian hobi bener dengerin musik dan main piano. Mirip sama...

36. Ana sudah ga punya email, ga punya hape, ga punya BB, ga punya laptop. Kasian yah si Ana ini #tepokjidat

37. Ana dan Christian suka banget email - emailan. Dan Ana pake Mac yang dikasih si Christian. Beneran ga praktis banget. Walaupun akhirnya Christian beliin BB (Ih saya juga mau!).

38. Email dari Ana dan Christian asyik sih dibaca, cuma lama - lama kok jadi nyebelin ya? Mana Christian hobi banget nyelipin "title"nya sebagai miliuner. Sorry, itu terlalu arogan menurut saya.

39. Adegan BDSMnya? Ga ada yang membahayakan kok. Tapi ga bagus eksekusinya. Oke, saya pernah baca BDSM, dan saya jarang/ tidak pernah menemukan Master atau Dom yang melakukan kekerasan seksual untuk melampiaskan amarah, walaupun dalam bentuk hukuman. Mereka melakukannya justru agar Sub-nya melepaskan beban yang ada di dirinya. Hubungan Christian - Ana? Christian melakukannya untuk melampiaskan amarah, bukan melepaskan beban yang ditanggung Ana.

40. Adegan saat Christian melakukan adegan intim dengan Ana saat dia sedang dalam masa datang bulan? Adegan paling menjijikkan yang pernah saya baca.

41. Tidak ada konflik yang oke. Hanya berputar - putar disitu saja. Ini yang membuat buku ini begitu membosankan dari awal sampai akhir.

42. Udah ga jelas apa ceritanya, masih gantung pula akhirnya. Haduh, ini sih sama aja kayak nyuruh saya baca lanjutannya dong.

Dan ini adalah bukti betapa repetitifnya penggunaan kata - kata di buku ini (bisa jadi saya salah hitung, tapi ya sudahlah) :

43. Jumlah kata inner goddess : 56 kali

44. Jumlah kata subconscious :85 kali

45. Jumlah penggunaan kata - kata holy : 160 kali
dan variasinya : Holy cow, holy crap, holy sh*t, holy f*ck, holy Moses, holy mackerel.

46. Jumlah kata - kata oh my, dan oh no : 130 kali

47. Jumlah kata - kata crap, double crap, oh crap : 56

Dan masih ada Jezz, sh*t, f*ck, tapi saya sudah capek hitungnya, hehehe.

Lanjut lagi, biar genap 50 ;D :
48. Terus terang nama Christian membuat saya teringat sama temen jaman SD dengan nama sama dan juga kepribadian sama menyebalkannya, ha ha ha.

49. Ketimbang membuat wanita sadar akan seksualitasnya, buku ini lebih pas dibuat jadi buku pengantar tidur. Saya sampai ketiduran lho bacanya #beneran.

50. Sampai akhir saya tidak tahu kenapa novel ini diberi judul Fifty Shades of Grey. Grey tentunya mengarah pada Christian, Tapi Fifty Shades? Apa coba artinya? #jambakrambut #frustasi

Sebenarnya masih ada lagi faktor-faktor lain kenapa saya tega banget ngasih rating rendah ke Fifty Shades of Grey, tapi kan capek nulis lima puluh alasan ini, wkwkwk. Yang jelas buku ini emang bikin capek raga (baca 2 minggu baru selesai), capek jiwa (abis baca malah bengong), dan buang - buang waktu. Kalaupun diterjemahin, besar kemungkinan saya ga baca, karena sudah pasti sensor abis, (atau diperhalus parah), yang bisa jadi feelnya malah ga ada. Lagian, saya kasian sama yang nerjemahin, karena begitu banyak pengulangan kata - kata di buku ini (eh atau, malah gampang yah?).

Kesimpulan : Fifty layak baca atau tidak? Buat yang penasaran, baca aja. Siapa tahu kamu malah suka, atau justru sama menderitanya dengan saya :)).

Trivia : - Ada juga list 50 hal tentang Fifty Shades of Grey yang bisa diakses disini : 50 things about Fifty Shades of Grey.

- Sudah banyak parodi tentang Fifty Shades ini tapi saya lebih tertarik dengan parodinya Andrew Shaffer (alias Fanny Merkin) yang berjudul Fifty Shames of Earl Grey, dimana juga sama - sama menganut lifestyle BDSM (Bards, Dragon, Sorcery and Magick ) :)). Untung pas saya request buku ini di netgalley, mereka mengapprove. Tunggu reviewnya di blog ini yah :D

Rating Cerita :
Sensualitas
Bagi saya sendiri sebenarnya hanya 4 bibir, karena yah adegan sensualnya masih bisa ditolerir. Tapi ada adegan yang sangat offended banget, jadi hati - hati yah bacanya.

Review Bersama #FiftyUnitedBerhubung ini adalah review bersama klub baca dadakan #FiftyUnited yang sementara masih beranggotakan 4-5 orang,ini saya sediakan link untuk membaca review mereka :

1. Curhatan Pak Presiden aka Aki Seksiy Hippo aka Kang Erie
2. Fanfic Dadakan Fifty Shades of The Forest dari Bu Dokter A.s Dewi
3. Email analisa hubungan Ana-Christian dari Alvina.
4. Review yang kalem tapi ngejleb dari Mbak Desty
5. Versi simplified dan lebih lucu dari review saya ini di Goodreads :))
6. Review Dani yang sudah baca Fifty lebih dulu dari kami semua

85 komentar:

  1. aku jadi penasaran terjemahannya akan seperti apa ni ren kwkwkwkw
    baca review mu kocak abis hmpfh

    BalasHapus
  2. Hahaha....
    Akhirnya ngerti kenapa disebut fanfic-nya Twilight..
    *suka sama review-mu ini, Ren*

    Eh... saya juga bikin review lho *numpang promo*

    BalasHapus
  3. huakaakaka...
    Saluuuttt sudah bisa selesai dlm waktu 2 minggu. Aku? Sebulan lebih masih mandek di bab 19. Utk adegan erotisnya ga ada beda sm novel erotis lain, malah cepet nyampenya drpda di fifty ini (duuuhh, ketauan cm nyari adegan slap2an doang. Maklum, seheboh itu promonya, trnyata ya ngga istimewa!).

    Jadiiii... Ngga mau lah aku mengalami penderitaan seperti yg kau rasakan, cukup baca ripiumu aja...

    BalasHapus
  4. LOL

    sperti biasa ren, review-mu bikin ngakak..

    emang aneh sih, tapi pas baca sy enjoy2 ajah (3 buku hanya dalam 4 hari -- bukan karena terlalu rame, tapi karena penasaran).

    ini buku pertama dengan tema bdsm yang sy baca. Setelah menambah referensi jenis buku kayak gini, sy ngerasa emang buku ini ga bagus menggali lifestyle bdsm-nya. setuju ama pendapatmu ren, masalah kontrak terasa janggal, sy juga setuju banget dng poin 39 (basis emosi mereka kacau dalam penerapan lifestyle bdsm-nya. well itu opini sy aja sih.

    BalasHapus
  5. Hahaha.. minat baca buku selanjutnya nggak, mbak?

    Atau malah nonton pelemnya? Gosipnya sih Ian Somelhalder lho yg jadi Christian..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung #FiftyUnited mau baca lanjutannya atau tidak :))
      Yah, kalau Ian Somerhalder, denger2 dia emang pengen banget jadi si Grey

      Hapus
  6. wkwkkwkw, ngakak deh baca review ren.. ooopss!!! ampe ditegur mas kacab aku *ketauan buka blog di kantor :P
    rajin pulak ren ngitungan pengulangan katanya, weleh weleh.. XD

    BalasHapus
  7. errr... nanti komen lagi setelah baca review lainnya, tp kok jadi miris buat baca ya ren ?

    BalasHapus
  8. Wakakakakaka.....dasar Ren, bikin ngakak aja.
    tapi si fifty shades ini kan menang d promosi, walau cerita kaya gini, kl promosi besar2an kan bikin kita penasaran :)

    aku nunggu dgn sabar ripiu fifty shames of earl grey from Ren nih....hehehehe

    BalasHapus
  9. wkwkw, itu dihitung kat-katanya mbak :D
    Saya mau baca juga ah, kemarin dpt dr mbak vina

    BalasHapus
  10. alesannya gabisa lebi dari 50 ya, ren? XD *ditabok*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benernya bisa sih. tapi udah capek banget lho cari 50 alesan ini :))

      Linknya aku post abis ini yah.

      Hapus
  11. eh, setor linknya...http://sekotakceritaseusaibaca.wordpress.com/2012/07/22/fifty-shades-of-grey/

    BalasHapus
  12. alasan judes dan dangkal..
    semua tahu penulisnya dadakan, amatir dan abnormal fan of twilight(??) mau berharap apa? tp apakah tidak berminat melihat dari sisi lain? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Judes? Hmm emang kalau buku yang saya ga suka, saya emang nyinyir pas ngereviewnya :)

      Dan dangkal? Bukunya sendiri juga dangkal, lalu alasannya mau dibuat seperti apa?

      Semua tahu kalo penulisnya dadakan amatir dan abnormal fannya Twilight? Well, pas saya tahu buku ini dulu pertama kali pas keluar, saya malah ga tau lho. Dan yakin banget masih banyak yang ga tau kalau ini E.L.James penulis amatir, yang mereka tau dia ini terkenal.

      Berminat melihat dari sisi lain? Bisa dijelaskan maksudnya?

      Kalau mau berdebat, saya lebih menghargai kalau tidak pakai identitas yang anonim :)

      Hapus
    2. memang ada yg di perlu perdebatkan? :D

      ren, menurutmu kenapa efek sensualitas novel ini (yg katanya luar biasa di negeri asalnya) ga akan berasa di indonesia?

      salam
      eL

      Hapus
    3. wow...eL James kah? *eh*

      btw kenapa efek sensualitas novel ini ga akan berasa di indo? Ren ada ngomong gt ya?

      Hapus
    4. Ga juga bu dokter... aku cuma tulis, feelnya ga ada. Feel cerita ga melulu soal sensualitas kan :)

      Hapus
  13. alooo ikutan yaa
    kemarin ikutan bahas rame2 tentang buku ini
    n sengaja bgt nunggu komen dari teman2 sekalian and ren tentu saja. cos aku berhenti baca ditengah2.bertanya2 yang salah aku, apa bukunya hehehe

    wekekeke...reviewnya ren lucu
    intinya sama deh...bosen baca and lebay
    bener bgt ma reviewnya ren :))
    aku cuman sanggup baca sampai bab 12..selanjutnya..tak ku teruskan

    dasarnya ku juga gak suka ma twilligt yg bagiku lebay n kurang greget. sekalipun pada dasarnya Fifty Shades of Grey adalah FF. ku berharap ada style penulis disini yang beda atau ada sesuatu yg lebih. gimanapun juga penulis FF adalah penulis juga...dia pasti juga punya ciri khusus dan pengembangan yang lebih.tapi di 50 shades ternyata gk ada sama sekali. so ku cuman baca sampai bab 12 deh
    ;))

    BalasHapus
  14. Muahaha, lucu, lucu abis reviewnya

    the more reason I have to read myself.

    Pengen buktiin semenjemukan apa sih buku ini. =))

    Eh, atau ga usa baca aja ya?

    Hm, baca review yg lain dulu ah *selancar ke Kang Erie's Blog*

    BalasHapus
  15. Ahem. baru ngeh ada link ke repiu akoh :)))

    Mr President

    BalasHapus
  16. hai halo :) salam kenal *sokenal* hihiih aku juga baru dapat ebooknyah krna sebelumnya baca review di blg yg aku ikutin hihhihih yang katanya musti pake pantyliner klo baca *aposeinih* :P akhirnya dapet ebooknya n coba baca iyah langsung inget sama bella n edward bangetttttttt barus ampe halaman 57 (pas adegan ranjang mreke pertama kali ituh) udah males bgt bosan bacanya pengen langsung tau akhir n konfliknyah hihihiih mknya sebelum lanjut baca aku googling ahhh untung nemu ini jadi apa gk usah nerusin ajah yah bacanya hihihi emnag bahasanya jauh sama stephmayer yah (sotoy) gk suka kebnayakanya holy crap bla bla bla hihiih n too much jezz n smirk n murmur hihihihi padahal ekspektasi aku ni novel bagus bgt karna review sbelumnya di blog lain yang akoh baca (yg katanya jd menambah pengetauna buat penganten baru*2tahun* kaya aku ) hehhehehe ... btw thx uda meriview so akik gk nerusin ah bacanya hihhi selain inggris ku belepotan jg hohohh

    BalasHapus
  17. mampir aja dehh..
    saya baca reviewnya aja udah kebayang gimana bingungnya :P

    BalasHapus
  18. Sblm baca novelnya jangan kasih koment n penilaian dl,krn pnilaian org blm tentu sama dng penilaian kita. Aku rasa yg pnya blog ini jg blm bc buku ke2nya,fifty shades darker,yg mn disitu menunjukkan klo ana pnya email (yg bukan dr cristian). Lok pngen baca novel lengkapnya,gabung aja di portal novel,dijamin puas, jg gk akan kecewa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bunga mentari, yang empunya Portal Novel yah? Aku baca kok bukunya ini, dari awal sampai akhir. Terus kenapa ga boleh kasih komen sama penilaian? Emang iya aku belum baca yang buku 2, tapi itu hak aku buat baca atau ngga.

      Apa kamu ga nerima saya ga suka buku ini? :))

      FYI, apa yang kamu lakukan di portal novel buat nerjemahin Fifty itu emang beneran illegal. Should I report it to GPU?

      Hapus
    2. @Ren: numpang ngoceh ya, abis baca twittermu tadi tentang ini =) Semoga dia gak seperti offender di buku biru dan memiliki pemikiran yang terbuka walaupun memiliki nama bunga yang sama ^^

      @Bunga Mentari:
      Selamat siang, Mbak. Begini ya, seorang reviewer itu gak mungkin menulis komentar, penilaian, review mengenai sebuah buku tanpa membaca buku itu sampai habis (mungkin sih, kalo bukunya memuakkan banget sampe gak bisa dilanjutin... Tapi saya percaya Ren membaca buku ini sampai habis makanya bisa 50 komentar mengenai buku ini ^^)

      Perlukah Ren membaca buku kedua ato ketiga sebelum menulis opini ini? Ya gak perlu, di sini dia ngereview buku satu, gak ngereview buku dua ato tiga. Kalo ada detail yang disebutkan di buku dua tapi gak disebutin buku satu (mengenai email), bukan salah Ren kalau menyimpulkan bahwa Ana gak memiliki email. Ingat, ini review buku satu.

      Saya juga membaca 50Shades, sampai akhir malah dan saya suka (berbeda dengan Ren). Apakah saya protes dan mengkritisi review Ren terus bilang ke Ren "Eh, jangan bikin review gini kalo blom baca buku 2 dan 3!"? Pffttt... Ingatlah, ini review buku satu. Terserah si reviewer mo nulis apa tentang buku satu tanpa memedulikan buku 2 dan 3.

      Yang Ren perdebatkan di portalmu adalah terjemahanmu. Kalau kamu menerjemahkan 1 bab saja dari buku itu, masih oke lah. Dilanjutkan sampai bab terakhir?? Eitss.. Nanti dulu.

      Coba kamu buka sebuah buku (dalam kasus ini aku menggunakan terbitan Gramedia), liat di lembar pertama mengenai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta. Baca baik-baik ya, Mbak.. Pertanyaan saya adalah:
      "Apakah Anda sudah mempunya Hak Cipta untuk buku ini?"

      Lalu apakah kamu salah dengan menerjemahkan buku ini? Kalo hasil terjemahan itu tidak kamu sebar luaskan, gak masalah (alias buat diri sendiri), tapi ini kamu sebar luaskan melalui internet, so..........

      Hapus
    3. Halo semuanya , numpang mampir benta soalnya aku tertarik dgn komentar bunga . well, trus terang aku setuju dgn bunga klo penilaian orang itu berbeda, seperti yg kutahu fifty shades of grey aku cuma nonton di you tube , trus terang aku bosen banget. Aku gk niat baca bukunya sama sekali. namun , digelitik rasa penasaran akhirnya aku mencoba download Fifty shades darker dan WOW utk novel pdf 556 halaman (kurang lebih begitu) cuma butuh 3 malam bagiku utk menyelesaikannya dan jujur aku menikmati setiap alur cerita menjemukan-manis yg tergambar di benakku. Well ini cuma masalah rasa sipembaca, dan setiap orang punya rasa yg berbeda2 ;) utk ren , , aku ngakak :D tulisan kamu mewakili smua rasa ini hahaha

      Hapus
  19. buakakkakaka. ngakak guling2 baca review mu, setelah ngakak pertama di reviewmu versi eng... bener2 dah gak bisa ngomong apa2, tapi beneran ngakak, apalagi kamu hitung kata2 yang diulang. wkwkwkkwkwkw

    BalasHapus
  20. Hahahahhahahahaha.......... baru baca review nya Ren... asli ngakak... ternyata kita sejiwa raga kali ini...walau gw blm kelar baca buku pertama nya....biasa... saking ngantuk dan kagak jelas nih alurnya.... Gw udh ngakak baca poin 4...Christian always cocked his head to one side... gw jg merasa kata-kata tsb diulang2 trus sampe gw mikir...nih miliuner apa sakit kepalanya ya? sampai hrs menelengkan kepalanya mulu????
    Trus...poin 32...very very contradictive... I'm totally agree with you.

    BalasHapus
  21. hahahahaha... mba ren,,,sy penasaran sm versi aslinya... :) bole minta grey-darker-freed? email please... herbalove132@gmail.com mo ngitung holy... :p .. tq

    BalasHapus
  22. Sorry if my comment offend you
    but first i would like to know whether you've read through the trilogy or you've only read the first book in 2 weeks please don't speak trash about it if you have trouble understanding the whole story
    Sorry to say, but if you've read the whole trilogy of the book i believe the author clearly explained on why the book called fifty shades of grey to answer one of your point in the long list
    In the other hand, it is a trilogy books for a reason and one of them is to intrigue people to read through the whole complete series in order to understand the big picture of the story.
    And reading through the whole review of yours i can draw a line that you're not used to read a british english novel which might be different from american popular novel in terms of vocabulary usage. Therefore, learn your english before questioning and reviewing story.
    I think that's about it.
    Thankyou!

    BalasHapus
    Balasan
    1. First, I really appreciated if you left your name, so I can greet you properly. No, I don't feel offended. Believe me, there are people who always complain, who are delusional enough they can't accept why I don't like Fifty. Some said too I must read the whole trilogy to understand why Grey's behavior, in my opinion, is very sick.

      I don't have obligation to read the whole trilogy nor that why I can't make a honest review about Fifty. I already said in my review on Goodreads, that it is still tame compare to others. I don't need to read more books with British English to understand Fifty, which is weird. Fifty's setting is in America, why write it with British English? Weird, right?

      BTW, someone tell me to learn English before I review book I'd read. Enough for this. Just because English is not my native, doesn't mean I can't review in English. Its my right to do it. If you can't accept why I dislike Fifty, then why you read my review?

      Thanks

      Hapus
  23. Kalo menurut saya, review komentar2 yang no awal2 tu banyak yg sinis banget deh.
    maksudnya, banyaklah adegan2 yg dikomen pake #tepokjidat, #garuk2 kepala, #nyinyir dll tuh banyak di kehidupan sehari2, ga semuanya kejadian sehari2 kyk sifat ren kan...trus juga komen mslh kopi yg kontradiktif, ya gt deh mbak waktu orang lagi jatuh cinta (yg kadang ga kenal logika - kyk lagunya Agnes).
    nih contohnya komen yg sinis2:

    2. Ana sangat ceroboh. Aneh juga umur 21 masih ceroboh, dan memuji - muji temannya Katherine Kavanagh sangat cantik, walau sedang flu. Baru tau saya orang lagi flu masih keliatan cantik #nyinyir

    3. Udah umur 21, tinggal di abad 21, mahasiswa pula, tapi Ana ga punya email!! Uhuk, uhuk, tinggal di Amerika atau gua batu sih si Ana?

    4. Christian hobi banget "cocked his head at one side". Ini terjemahan bebasnya "nelengin kepala ke satu sisi" kali ya. Apa ga capek coba? ._.

    5. Baik Christian maupun Ana doyan banget bergumam lirih dan bisik - bisik. Ada lima puluh kali lebih mereka berdua melakukan itu (ga hitung jumlah tepatnya)

    13. Ana terus menyangkal Christian tertarik padanya. Padahal sudah jelas - jelas dikasih nomer telepon. Buat apa dikasih nomer telepon kalo ga tertarik? #garuk2kepala

    16. Buku ini penuh dengan kalimat kontradiktif. Seperti " I am going to have coffee with Christian Grey... and I hate coffee" Kalo ga suka kopi, kenapa ngikutin Christian coba? Eh, saya lupa, kan mau ditraktir gitu #nyinyir

    mau nyebutin lagi yg sinis2 cape ngopy tulisannya :P
    ya kalo mau review mungkin jangan terlalu sok ngahli kali yaaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. "sok ngahli?"

      LOL....
      Komen di atas apa juga bukan komen yang "sok ngahli"?

      Hapus
    2. Lama - lama saya bete juga kalau banyak yang mengkritisi review saya yang katanya lebay nan nyinyir ini pakai identitas anonim.

      Dear anonim, so what kalau saya sinis? Apa ada larangan untuk sinis di review? Saya punya prinsip, selama saya ga jelek2in pengarangnya, sinis terhadap karakter itu boleh-boleh saja. Di atas ada link ke review saya yang bahasa Inggris, kalau kamu klik itu, saya ada tulis "my review is still tame compared to other". Masih jinak. Saya bukan reviewer profesional, ga dibayar, dan saya ga sok ahli. Saya sudah baca banyak buku, makanya saya bisa nganalisis kekurangan ma kelebihannya apa. Apa ini namanya sok ahli?

      Saya pernah baca review seseorang (kalau ga salah reviewnya Dewi) kalau fiksi, meskipun tiada logika, harus make sense. Seengganya masih bisa diterima. Sayangnya Fifty kurang dalam hal itu.

      *jadinya malah panjang, ck!*

      Hapus
    3. baru nemu blog ini *telat* lebih tepatnya sih baru tau kalo ada novel Fifty Shades *makin telat*
      gue suka ama Fifty Shades n uda kelar ketiga2nya bahkan mpe gue ulang2. tapi gue gak tersinggung tuh ama reviewnya. mungkin krn gue uda terbiasa fanwar kalee yaa *evil laugh*
      ehh Ren *sok kenal*.., loe suka TOP yee? vip bkn? ato emang cuma sekedar suka ajee ama TOP? bom shakalaka..bom shakalaka

      Hapus
    4. VIP kok, cuma ga terlalu yang ngefans abis. Biasa aja :)

      Hapus
  24. Untung bgt baca review nya mbak ren sblm beli bukunya.. aku dari kmrn disuruh beli buku ini sama temenku (katanya sih bagus) tapi pas baca sinopsisnya, tyt g ada yg istimewa, biasa aja, apalagi hbs baca reviewnya mbak ren, dikasih bukunya jg paling buat bacaan cicak. Daripada beli buku ini, mending buat beli jilbab baru. hahahaha.. makasih byk mbak ren infonya.. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, hahahaha :P. Iya sama2. Tiap orang beda selera sih. Walau banyak yang suka ini, bagiku memang buku ini tidak ada yang istimewa isinya

      Hapus
  25. gyahahaha baru baca, penasaran juga review yang page viewnya nyampe 5k ini =))

    pernah baca di mana gitu, EL James ini penggemar berat Twilight trus dia bikin fanficnya, ya buku ini trus dia edit bikin versinya sendiri,jadi nggak heran kalau mirip banget sama Twilight.

    ak juga jijik banget baca pas lagi dapet itu, selebihnya untuk seneng-seneng aja sih soalnya belum pernah baca buku BDSM, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ember Lis.

      Ini aslinya ya fanficnya Twilight. Yang bikin aku bete lagi, si E.L.James kayak ga menghargai si Meyers,dengan ga mau ngaku kalau Fifty ini fanficnya Twilight (awalnya). Pembaca sendiri yang akhirnya nemuin fakta itu. Selain itu dia juga bikin semacam copyrights, orang2 ga boleh bikin sesuatu yang berhubungan dengan Fifty tanpa seijin dia. Kayak maling teriak maling ga sih, mengingat dia bikin fanficnya Fifty and then publish it without paying homage to Stephenie Meyers? :))

      Kalau aku sih, sudah kepincut Roarke, makanya Grey itu ecek2. Dan sudah baca buku BDSM yang lebih original, jadi ya buku ini gagal dari segala hal.

      Hapus
  26. ya ampun, itu k=jumlah katanya beneran diitung mbak pas lagi baca :O

    BalasHapus
  27. permisi,numpang komen ya. sebenarnya mau ikutan komen agak ragu, karena seperti komen nya anonim yang dapet balesan kayak gitu dari mbak ren. saya harap saya tidak.
    sebenernya sakit hatiku setelah baca review nya mbak ren. tapi itu terserah pada mbak ren yang buat review. saya suka kok 50shades, saya suka christian, ana, email2 nya, dewi batin, bawah sadar, keseluruhan saya suka. novel ini emang banyak kekurangan tapi sudah luar biasa banget untuk mrs.James seseorang yang bukan penulis bisa buat novel ini.
    mungkin karena gaya bahasa mbak ren aja yg menurutku emang sedikit agak kasar (maap ya mbak...). kan tidak semua orang yang gak suka 50shades. aku suka, suka banget...
    salam kenal aja ya mbak...

    NB: ana sebelumnya udah punya hp kok, tapi bukan BB. saya juga suka portal novel, meskipun, bagaimana pun juga.

    hehe... ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Melissa

      Mungkin buat kamu, komen saya agak pedas ya ke komen anonim? Saya emang ga suka komen anonim yang ga nyantumin identitas, apalagi yang kesannya "nyerang" saya. Saya punya hak kan buat bela diri? Apalagi ini blog saya lho.

      Saya sudah sering baca buku karya debut, bahkan untuk genre erotika sekalipun. Dan apakah cuma di Fifty saja saya nyinyir? Enggak kok, banyak banget malah. Hanya karena Fifty ini emang terkenal, makanya lebih keekspos saja. Saya tahu banyak fansnya, bahkan banyak yang sakit hati mungkin baca review ini. Saya ga akan minta maaf. Mungkin ini kasar juga, tapi saya punya hak buat menyuarakan pendapat saya. Seorang yang saya kenal pernah bilang, ketika suatu buku diterbitkan, maka buku itu harus siap untuk dinilai dengan cara apapun. Baik itu kasar maupun yang memuja - muja.

      Kalaupun kamu suka, itu bagus kok. Tapi tolong juga hargailah pembaca yang ga suka buku ini :)
      Untuk Portal Novel, saya tetap tidak setuju dengan blog itu karena apa yang mereka lakukan adalah illegal. Itu saja.

      Yak, salam kenal juga :)

      Hapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Aini :)

      Ehm, mulai dari mana dulu yak? ^-^ (lemas2kan jari dulu). Ini kamu bahas yang mana? Fifty Shades of Grey? Saya bikin review ini karena sudah baca dari awal sampai akhir tanpa skip sama sekali. Karena itu bisa jabarin semua kekurangannya. Dan review buku di media sosial yang merupakan wadah pereview non profesional seperti di Goodreads, mana ada review objektif dan proporsional? Semuanya subjektif, banyakan malah hasil dari perasaan pereviewnya.
      Saya jadi penasaran, emang review saya yang mana yang tanpa baca bukunya dulu? Saya akuin ada banyak sih. Saya emang kalau ga suka sama tingkah laku pengarangnya ya bakalan ilfil baca bukunya. Dan beberapa saya malah bahas covernya yang keren. FYI, itu semua adalah hak saya kok :).

      Ga, saya ga akan tembak kamu "teman pengarang yang saya ga suka itu yang mana", soalnya kamu ga jelas juga sih.

      Dan makasih yah buat masukannya. Bahasa Inggris emang bukan bahasa native saya kok, jadi wajar kalau ada salahnya :). Tuh komen kamu juga ada typonya :))).

      Pesan terakhir saya sih cuma :
      Why so serious??

      :))

      Hapus
    2. eeehhh... komen ini di apus yah setelah Ren Jawab..?? ;b

      Hapus
    3. Eh, iya ya Del?
      Hihihihihi....

      Hapus
  29. Dari awal mau nulis komen ini,aku udah nebak kok bakalan dapat tanggapan yang tendensius dan aneh. Tapi rupanya kamu cukup fair juga untuk mengakuinya.
    Karena saking banyaknya review kamu yang tanpa diawali baca bukunya dulu (pengakuan-mu menguatkan tebakanku).
    Uhm...Silahkan tembak aja,oke oke saja. Ak juga gak bakal ada hak buat melarang kamu nembak aku tuh teman pengarang/publishing yang mana (apa iya sih aku harus jadi teman dr salah satu pengarang2 yg km review),haruskah?
    U may need to know
    Hey...I live in such a wonderful world.

    BalasHapus
    Balasan
    1. LOL :))

      Komen kamu kontradiktif yah :)). Perasaan yang nuduh duluan kamu kan? Secara ga sengaja kamu malah menekankan diri kalau kamu "teman pengarang yang ga saya suka". Yah entah yang mana, saya sudah bisa menduganya :)).

      Oh ya, berhubung komentar kamu ga bahas buku ini, saya sarankan ga usah komen lagi yah. Kalau masih tetap lakuin, saya anggap kamu itu spam dan bakal saya delete langsung komennya. Saya punya batas kesabaran juga lho.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  30. The worst book I've ever read. It was the first time in my life I wanted a refund. The hype was so huge I thought this is another Harry Potter...

    (btw do you know that it was originally written as Twilight fanfic) :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sorry more ranting LOL The sex part I could still somewhat accept I guess. A virgin who likes to be spanked but is confused whether she should like it or not. Errrr owkay. The vocabularies are repetitive.

      Hapus
    2. Yes, I know its originally Twilight fanfic :), even before the book become hit like now. As for the virgin part, I understand that James want to make Ana pure from the first. But it totally failed for me. I mean,even still virgin, she act like (sorry) slut.

      Hapus
  31. Mbak ren ada bener nya juga,,tapi aKuh muLai gk suka dan bosennya di buKu yG ketiganya,,christian marah gitu tau ana hamil,,yah mang mirip bgt ma bella yg hamil tanpa direncanakan,,,
    di ke3 ni dah mulai bosen mbak hehehhe
    skrg udah berpaling ke bared to you :)
    oia mbak review bared to you ampe buku ke 3 nya mbak,,,hahahah #ngarep!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bared to You, rencanannya sih mau baca bulan ini. Tapi agak sibuk juga sih, semoga kelaksana ya ^_^

      Hapus
    2. Udah baca Ren Bared To You (just asking)

      Hapus
  32. 18. Ana ini ga pernah dicium cowo selama masa hidupnya. Kalau di Indonesia bisa sih, tapi di Amerika?

    -----

    Mbak, baca nya loncat loncat ya?
    Kok bisa kelewatan sih kalo Anna pernah dicium cowok sebelumnya. Christian merasa cemburu dalam hati karena Anna cerita pernah make out dengan cowok di sofa.

    Apa copy paste nih review nya dari web luar yang nyebutin jumlah pemakaian kata segala? 0_0
    Duileh sampe segitunya, klo ane gak gitu suka sama buku gak perlu nyebutin sampe 50 reasons segala, paling banyak 5 juga cukup ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear anonim (eh, next time kalau mau balas komen saya, bisa kan pakai sebut nama? :))

      Pertama, saya bacanya ga loncat bab manapun. Semua bab di Fifty saya baca. Dan seingat saya ga ada kok adegan Anna cerita pernah make out di sofa. Entah yah kalau misal saya pas baca ga terlalu merhatiin juga. Atau mungkin itu adegan di buku selanjutnya? Kalau iya, saya kan belum baca :)

      Saya ga pernah COPY PASTE review. Dari manapun. Semua review di blog ini asli tulisan saya. Kalaupun review ini nyebutin repetensi penggunaan kata, karena saya mau nekenin tentang hal itu. (dan FYI, saya beneran hitung itu semua, pake tools di pdf)

      Dan terserah saya juga kan mau bikin 50 alasan kenapa saya ga suka? Kalau mau, bisa aja saya bikin 100 atau 200 atau lebih :)

      Hapus
  33. Hi Ren:)
    I was blog walking and stumbled on your blog. Nice to meet a fellow avid reader.
    I don't know whether I should laugh harder at you counting the oh-so-annoyingly repeated words in the book or at the out-of-this-world stupid comments from people that are clearly infatuated with the books they lost their sense of logic. I mean, this IS your blog. It IS your review. Put em in spam already will ya?
    Anyhow, I just finished reading three of them just yesterday because I don't have any plan to go anywhere this festive season. I've had them since they weren't popular yet and I hate to not read it till the end. It'd seem like a big waste of money. And truly it was a waste of money buying them.
    Had I know better, duh!
    The first one is still bearable, the second is less, and I practically skimmed the third book. These are typical Harlequin-Y books, only worse. I'm not new to BDSM themed books and I read everything from Philosophy to trashy.
    I say 50 shades is good for ones who: (1) Want to kill time but don't have any other book to read at his/her dispose (2) Need a break from something serious (3) Women whose sex life is boring or wish that they had a partner--forgive me for saying this but that IS the profile of readers who love these kinds of books-- (4) Curious about BDSM lifestyle.
    I say this book should be treated like alcohol. No buying for underage. I mean, can you imagine your 17yrs old daughter reading this? I'm faaarrr from being a saint but I still do have my worries about the teens reading this.
    Apart from that, oh the repetitions! Someone should give EL James a thesaurus! Lovers hate me for I don't hate this book but it's the trashiest and stupidest I've read in YEARS. But hey, these are bankable books. No wonder people rave about it.
    There. I've said it.
    Kudos for your blog!

    @amypangestu
    Currently reading Mr. Penumbra's 24-Hour Bookstore.

    BalasHapus
  34. *angkat jempol buat 50 point cihuy diatas*
    .
    .
    .
    .
    .
    *Be right back, lagi ngakak baca point ke 36
    .
    .
    .
    .
    *masih ngakak baca point 43 - 47*
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    .
    *pingsan nahan ketawa di point 50*

    BalasHapus
  35. ikutan komen,,,baru baca soalnya,,,
    baru bab 19 buku pertama,,,,

    kalo aq bacanya jadi gak nyaman karna pilihan lagu ama penyanyi yang ada di itu novel,,,
    berasa tua banget itu karakter padahal kan pada umur 22 dan 27 taun,,,,

    #pendapat pribadi sih,,

    BalasHapus
  36. Hello..nice to meet you thereee :D

    i randomly found this blog , and that's because fifty shades is just like so booming right now. Honestly, i haven't read it yet..but i'm pretty much curious, because i love books and novels. I'd enjoy it even it was bad or good one...(Lol..hehe). By the way, i love your review, it was funny, and i just don't get it, why people keep mad at you, at your opinion about the book. I'm just like, what? This is her blog, she absolutely can write anything. Where did you get the book? Online shopping?

    Warm greetings,
    Laura

    Ps: i dont really find twilight is great..i think its a lil bit bored. But i watch the series anyway..lol

    BalasHapus
  37. aih.. itu ngitungnya gimana, ren? hahahaha.. atau udah ada di trivia-nya ya? kalo ngga, aku bayangin kamu corat-coret pake stabilo.. truz kamu itung total kemunculan kata itu per halamannya.. baru kamu total lagi satu buku.. sangat.menghibur.membayangkan.ada.orang.seniat.kamu.. *pake gaya ngomongnya christian grey* *yang iya, emang rada gengges* salute!:D

    BalasHapus
  38. its just a book, author nya berhak menuliskan apa pun yang ada di kepalanya, Just like u , its ur blog, dan anda ber hak menulis apa pun di sini, so 50 : 50 huh ?
    Terlepas itu worthed or not, itu jg hak para reader untk mengemukakan pendapat,
    Skrg tinggal kt sbagai manusia yang bisa membaca u/ saling menghargai hasil karya masing2 ,,, *peace

    BalasHapus
  39. xixixiiix lucu juga, tapi menurut pengamatan saya juga begitu, terlalu banyak kegiatan bercintanya yang lama lama bikin bosan bacanya...xixixii


    Arint..:)

    BalasHapus
  40. Mbak Ren salam kenal ya =) reviewnya lucu bgt apalg pas baca komen2nya.. Aku sendiri udah baca triloginya thn lalu n luv it at first tp lama2 pas baca buku lain jd menyesali diri kok bisa ya gw tergila2 sama buku ini hahaha...
    Klo gw bilang knp org2 amrik sono sukaaa bgt sama cerita ini, ibarat fenomena pilem pretty woman nya julia roberts (prostitute fall in luv with a handsome rich guy) cheesy, but hey we luv it coz its dreamy hehehe... trus kyknya nemuin perempuan yg msh naif, ga matre, ga self centered apalg a virgin (?) disana udah ga ada kali ye, makanya anastasia steel ini booming bgt sbg heroine (kyk bellanya twilight, which i luv also at d time).
    Tp pd akhirnya balik ke kita msg2, knp kita baca buku. Buat gw, entertain laaaah. Klo ga suka tinggal tutup tuh buku n move on ke buku lain =)
    Btw mbak Ren, review trilogi yg lain dong kyk consequencesnya aleatha romig (ini yg bikin gw move on dari fifty, krn plotnya rada gawat walaupun 3/4 di buku pertama agak membosankan but stick with it!)

    BalasHapus
  41. Salam kenal mba ren :)
    Aku baru nemu review ini pas googling terjemahan fifty shades trilogy. And finally i found the person who thought like me!! I agree 100% ma reviewnya.
    Poin penting menurut aku sih this is not BDSM novel at all kayak yg digembar gemborin! Cuma cowo yg dulunya melakukan BDSM style. Sex scenesnya sama kaya novel erotika lainnya. Kaykanya tanpa sex scenes ni novel pasti garing abis. Harlequin typical.
    Banyak kejadian atau omongan2 mreka yg agak2 ga masuk akal. Salah satunya yaaa itu Ana yang masih virgin, polos, lugu suddenly being Queen of deepthroat (ups!). I know that's too much but even the beginner needs experience, right? *sigh*
    Tapi novel ini cukup menghibur di kala senggang dan gada bacaan lain. :)

    *putrii

    BalasHapus
  42. setuju sama reviewnya mba ren tapi ngga setuju semua sih, emang boring ceritanya gitu gitu doang. tapi buku duanya bagus kok, menurutku ceritanya baru mulai di buku dua.





    -Anastasia

    BalasHapus
  43. Alamaaaakakkk...50 point, hebat banget Mbak Ren ampe nge-list segitu.... #takjub :D
    Pensaran banget ama bukunya, semoga segera ada terjemahannya ya, atau emang udah ada?!? :D

    BalasHapus
  44. ah aku setuju bgt bgt dgn bbrpa point di atas,,,
    aku udah baca semua seriesnya plus meet fifty shades, cerita dari POV nya christian,,
    pertama baca series 1, "ah kok mirip twilight" (waktu itu blum tau FS series awalnya fanfict twilight) lanjut baca kening berkerut,,, (ok gue tahan, gue tahan, cz waktu itu penasaran dgan masa lalu si christian) habis baca buku pertama, aku ngumpat nggk jelas,, berasa buang-buang waktu ( tapi masih sabra, seenggaknya point plusnya bisa sambil belajr bhsa negeri seberang) dan setelah bacabuku kedua dan ketiga,, sumpaaaaah pengen teriak, pengen maki-maki, pengen ngebakar sesuatu ( reaksi berlebihan memang) tp serius baca buku ini semacam menderita kerugian besar hampir gulung tikar.
    bhsa lebay (check)
    kata" sama di ulang hampir mencapai ratusan (check)
    konflik flat, rata ,datar , berputar-putar (check)
    BDSM-nya salah pengertian (?) (check) > cz spnjang yg aku baca tntang BDSM, itu bukan kyk yg ada di FS (sorry)
    beberpa scene bner" jauh dri logika dan realitas untuk ukuran benua amerika (check)
    cuma diantara semua series yang agak ada ceritanya itu yg di buku kedua,,
    tp lebih asik baca meet fifty shades POV nya christian,, disana feelnya lebih ada,,
    aku nyelesaiin buku ini semuanya hampir 8-9 bulanan, cz aku baru ngambil kalau bener2 nggk ada kerjaan, jadi baca ebook-nya,sampailah aku melahap semua series
    jujur agak nyesel bacanya,, nggk puas sama ceritanya,,
    sensualitas? nothing special menurutku udah mainstream aja,,

    well masalah authornya itu abal-abal,atau apalah namanya.. Hay nggk ada urusan sama pembaca,, pembaca ( in this case belum penggemar ya) nggk mau tau itu penulis udah melanglang buana, atau penulis baru yang iseng. pembaca awalnya mah peduli sama bukunya aja,,
    dan review-nya ren ini untuk isi cerita dari buku kan? bukan background ekstrinsik bukunya,,?jadi no excuse about the author
    (untuk pembela yang menyangkut pautkan background penulis)

    salam kenal ren


    Vivi

    BalasHapus
  45. Dari review ini, sekarang aku benar-benar yakin this book is the worst book ever! Penuh dengan ke-absurd-an. EL James waktu itu bilang kalau dia nggak suka sama plagiat, tapi buktinya dia sendiri....???

    BalasHapus
  46. I'm more interested in reading the comments. So funny! :D
    It's perfectly normal to love or hate a book and express it freely, it's part of freedom of expression, right? What I don't understand is that many people often forget that their opinions might differ with one another and it's absolutely okay to disagree with something/someone.
    I didn't like this particular novel and stopped reading after 20 pages, fyi. The only thing that kept me going (for only 20 pages) was sheer curiosity.

    BalasHapus
  47. *ketawa guling2... Penasaran sama buku yang dihebohin temen2 SMA di grup. Ternyata gini toh. Makasih reviewnya^^

    BalasHapus
  48. Aku udah baca novel ini dan emang terkenal, banyak banget diterjemahin di versi Indonesia dalam bentuk blog contohnya di portalnovel. Dan ada beberapa pendapat yang aku kurang setuju, iya setiap pembaca memang punya sisi perspektif yang berbeda-beda dan tiap orang punya alasan masing-masing untuk mengemukakan pendapatnya.
    Pertama, FSOG itu fanfict Twillight, dia mengambil karakter serta beberapa unsur yang sama dengan Edward dan Bella, makanya ada beberapa bagian yang serupa.

    -Udah umur 21, tinggal di abad 21, mahasiswa pula, tapi Ana ga punya email!! Uhuk, uhuk, tinggal di Amerika atau gua batu sih si Ana?
    Yang ini aku gak setuju, kenapa? karena setiap penulis pasti bakal membuat karakternya seunik mungkin, ini kebebasan penulis bagaimana membuat karakter buatannya menjadi menarik.

    -Buku ini penuh kalimat lebay. Kalimat lebay pertama "He looks lost somehow, and the Earth shifts slightly on its axis, the tectonic plates sliding into a new position." Gempa dong? .__.
    Nah yang ini, menurutklu yaaaa, kalimat sastra itu bebas. Gimana penulis mau mengekspresikan ceritanya dengan berbagai cara. Mau pake istilah fisika, kimia, matematika atau apapun. Itu adalah keunikan penulis saat mengekspresikan ceritanya;)

    -Kalimat lebay kedua "I’m in the street, and Christian Grey is holding my hand. No one has ever held my hand" . Umm, masa bapak/ibunya Ana ga pernah pegang tangannya dia?
    Ini sepertinya sebuah kalimat kiasan yang digunakan Ana. Bukan maksudnya, tangan dia gak pernah dipegang oleh siapapun tapi lebih condong ke kata kias;D

    -Ana selalu memakai istilah "medulla oblongata" untuk mendeskripsikan otaknya. Yah, salah satu kelebaian novel ini. Mendadak jadi science fiction!
    Medula oblongata dipakai untuk istilah otak, mungkin karena kata otak udah terlalu mainstream, jadi E.L James pengen buat sebuah kata yang bias menambah wawasan para pembacanya. Emang harus science fiction doang yang boleh memakai kata-kata ilmiah? hehe.

    -Yang namanya cowok tersiksa secara batin , apa harus selalu ahli main musik yah? Si Christian hobi bener dengerin musik dan main piano. Mirip sama...
    Enggak juga. cowok kalo tersiksa batin bisa aja ngelakuin banyak cara. Tapi seorang Christian Grey digambarkan dengan tipe laki-laki milliuner, yang gak gampang nangis, dan dia pengen meluapkan kesedihannya menggunakan cara yang seenggaknya bisa buat readers itu ngasih kesan 'cool'.

    -50. Sampai akhir saya tidak tahu kenapa novel ini diberi judul Fifty Shades of Grey. Grey tentunya mengarah pada Christian, Tapi Fifty Shades? Apa coba artinya? #jambakrambut #frustasi
    Gak semua judul itu mengarah ke isi cerita, contohnya kaya Edensor, kaya Andrea Hirahata, ada hubungannya antara Edensor dan isi cerita? Judul gak selamanya dipake untuk menggambarkan isi cerita, judul bisa juga digunakan untuk menarik minat pembaca;)

    Nah itu aja sihh, kalo menurut pendapatku yang ada beberapa kurang setuju dari pendapat Kak Ren. Tapi overall, memang cerita ini bener buat ngantuk. Hehe, karena halaman terlalu tebal dan jalan cerita yang itu-itu aja. Cuman, menurutku yang menarik hanya hubungan romantis antara Christian dan Ana.


    Ratih.

    BalasHapus
  49. Pertama-tama, let me say "Hai, kak". Saya anak SMA dan saya minta maaf kalau kakak ternyata lebih muda dari saya dan seharusnya dipanggil adik. Saya cuma mau sopan tapi sebutan 'Anda' kayaknya kok formal banget.

    Saya belum pernah baca 50 Shades sih, cuma search info dari wikipedia, jadi nggak tahu bagus apa memang nggak worth dibaca. Yang mau saya komentarin cuma yang kakak bilang novel 50 Shades mirip sama Twilight. Menurut saya wajar kalau mirip karena awalnya 50 Shades ini adalah fanfiksi Edward-Bella yang di publish di FFN (FanFiction.Net). Oh sama yang soal absurd itu. Mungkin karena ditulis waktu masih jadi author amatir di FFN, jadi ceritanya agak absurd kali? Yah, namanya juga author produk dari FFN. Udah segitu aja. No offense dan nggak ada maksud memprotes atau bikin kakak jengkel. Tapi kalau saya bikin kakak keki, saya minta maaf. xD

    Rosella.

    BalasHapus
  50. Mbak, ya ampun saya ngakak dot.com baca komenmu

    Saya juga kasih satu mangkuk.
    dan bibir ketcup sejuta tapi hahahah
    Jujur saya baca F.SOG trilogy cuma 4 bab.3 bab awal buku satu, dan epilog buku terakhir muakakakakakakkakaka

    Jujur saya baca TWILLIGHT ga kuat, ngantuk. Saya langsung nyesel beli dan donasikan itu buku ( maaf banget buat fans Twillight sungguh. Tanpa maksud apapun, karena selera orang beda jadi tolong hargai selera saya) ketambahan coba bacca buku ini di sebuah epub pemberian teman. langsung skip baca epilog. Dan menelan Dwilogy Eon untuk menetralisir. Sungguh, beneran, untuk ada Kygo dan kawan2
    Oke, kenapa malah promosiin buku laen maap mbak ren.

    Buat film, jujur saya ga tertarik nonton ( ini diluar konteks ga ya, ini kan bahas buku) lagian emang boleh masuk indo???Hahahaha, terlebih bulan itu akan ada banyak film fantasi baru bermunculan. :) jadi sukses terus deh buat mbak ren

    BalasHapus
  51. Waduh, sebelumnya aku cuma tahu judul aja sama buku ini, belum pernah kepoin reviewnya juga. Dan pas baca ini. Walah, begitu toh bukunya? Lucu juga baca reviewnya =))
    Kayaknya emang bakalan gini ya kalo fanfic dari buku._.

    BalasHapus
  52. ya jalan ceritanya meg hampir sama kayak twillight, tpi menurut aku fsog juga bagus kok :)

    semua org punya pendapat masing-masing, so ga masalah sih kalo kamu ga suka. :)

    BalasHapus
  53. Hehehe kocak deh reviewnya. Aku dari awal emang ga berniat baca buku ini karena melihat genre dan tema yang diangkat (BDSM). Dan setelah baca buku ini jadi makin yakin buat ga nyentuh buku ini, biarpun bestseller.

    BalasHapus
  54. Saya malah suka sama alur citanya dan suka juga sama james dornan nya. Bukan krna suka adegan seks nya. Overall saya suka film nya.. tq

    BalasHapus
  55. Tau nobelnya ada setelah nonton filmx ( bareng suami gitooo...trus penasaran endingx ko gitu aja...sempet kepikiran mungkin ada yg di edit he...he...langsung surf di mbah google . Ampe ketiduran bàcanya....tp ya... lumayan menghibur aja. Twilight versi E.L james

    BalasHapus
  56. Halooo Ren, salam kenal ^^

    wah, baca komen2nya ada yang pro dan kontra ya wkwkwkwk. tapi kalo menurut saya sih wajar. Novel fifty shades ini kalo suka bisa suka banget, kalo nggak suka juga bisa nggak suka banget. hahahahaha. Sabar yaa, emang banyak orang yang nggak tau kenapa nggak bisa nerima review kita cuma karena menurut mereka bagus dan menurut kita enggak. Toh ini blog kita dan kita tuan rumahnya, dan memberikan penialaian terhadap buku yang sudah kita baca menurutku bukan masalah kalo akhirnya kita kasih nilai bagus atau buruk, trus kenapa menjadi hal yang salah? Soalnya menurut saya sendiri membaca dan menilai apa yang kita baca memperbolehkan kita menilai secara subjektif XD

    Toh aku suka banget malah sama buku ini, bahkan sebelum baca buku kedua dan ketiga saya udah suka banget buku pertama. Dan kalo Ren nggak suka, ya itu kan pendapat masing-masing, selera orang bisa beda-beda kan ya hahahhaha jadi sekali lagi, kenapa sih pendapat kita dipersalahkan cuma karena nggak sesuai sama sebagian besar orang?

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...