Selasa, 25 September 2012

Review : Street Magic oleh Caitlin Kittredge

Judul : Street Magic
Pengarang : Caitlin Kittredge
Penerbit : St Martin's Paperback 
Tebal : 326 halaman 
Diterbitkan pertama kali : 2009
Format : e-book
Seri : Black London
Buku : ke-1 (satu)
Target :  Dewasa
Genre : Urban Fantasy
Bahasa : Inggris

Beli di : Bookdepository
Review Goodreads : Click here


Sinopsis


Her name is Pete Caldecott. 

She was just sixteen when she met Jack Winter, a gorgeous, larger-than-life  mage who thrilled her with his witchcraft. Then a spirit Jack summoned killed him before Pete’s eyes—or so she thought. Now a detective , Pete is investigating the case of a young girl kidnapped from the streets of London. A tipster’s chilling prediction has led police directly to the child…but when Pete meets the informant, she’s shocked to learn he is none other than Jack. Strung out on heroin, Jack a shadow of his former self.  But he’s able to tell Pete exactly where Bridget’s kidnappers are hiding: in the supernatural shadow-world of the fey.  Even though she’s spent years disavowing the supernatural, Pete follows Jack into the invisible fey underworld, where she hopes to discover the truth about what happened to Bridget—and what happened to Jack on that dark day so long ago…
Review


Pete Caldecott baru berusia 16 tahun, saat dia melihat pria tampan mantan kekasih kakaknya, Jack Winter tewas di depan matanya. Saat itu Pete dan Jack pergi ke makam, karena Jack ingin menunjukkan sesuatu pada Pete. Jack memanggil arwah seorang penyihir, tanpa tahu bahwa sang arwah berniat jahat. Sang arwah membuat Jack berdarah - darah, dan Pete yang ketakutan meninggalkan Jack sendirian. Pete mengira Jack mati saat itu, dan dua belas tahun kemudian dia baru tahu bahwa dugaannya salah.

Pete yang saat ini berusia 28 tahun, seorang detektif polisi di Scotland Yard (kepolisian di London), dipusingkan dengan kasus seorang anak yang hilang. Saat itu dia mendapat panggilan dari orang yang bisa memberinya informasi tentang anak itu. Ternyata orang itu adalah Jack. Pete sangat terkejut melihat Jack yang ternyata masih hidup. Tapi dirinya lebih terkejut lagi melihat kondisi Jack. Jack yang dulunya berkharisma dan punya aura bad boy, sekarang menjadi pecandu heroin. Jack memberitahu lokasi Bridget, anak hilang yang dicari Pete. Sayangnya saat Pete menemukan Bridget, anak itu bagaikan boneka rusak. Pandangan matanya kosong dan tidak ingat apa yang terjadi selama penculikannya.

Dua anak hilang lagi, dan kali ini Pete meminta bantuan Jack kembali. Pete bertekad untuk membuat Jack bebas dari heroin. Pete tidak tahu kalau Jack menjadi pecandu, untuk menutup kemampuannya melihat dan mendengar hantu serta makhluk supranatural lain. Walau marah pada Pete karena mengira telah meninggalkannya pada malam naas 12 tahun lalu, Jack yang sudah sembuh membantu Pete dan mengajaknya ke sisi lain London. Sisi lain yang disebut Black, dimana makhluk supranatural berkeliaran dan mencari petunjuk dimana anak - anak yang hilang itu berada. Situasi menjadi rumit ketika seorang gadis kecil bernama Margaret yang hilang, karena Margaret punya kemampuan yang sama dengan Jack. Belum lagi beberapa penyihir dan makhluk seram macam banshide (banshee) menyerang Pete dan Jack yang mereka sebut sebagai crow mage (penyihir gagak). Siapakah yang menculik anak - anak itu? Bisakah Pete menyelamatkan mereka tepat waktu? Dan , bagaimana Jack yang sudah tewas 12 tahun lalu, justru bisa kembali hidup?

Street Magic adalah buku pertama seri Black London, dan buku karya Caitlin Kittredge yang pertama kali saya baca. Saya sudah tahu buku ini sejak lama, terutama dengan covernya yang ehm2, ada model cover favorit saya, Paul Marron ;). Saya memilih buku ini saat ada reading challenge grup yang mengharuskan membaca buku yang dark dan angsty. Street Magic adalah cerita urban fantasy yang sangat misterius, dan juga sangat emosional. Upaya Pete untuk membersihkan Jack dari pengaruh heroin, lalu kemarahan Jack pada Pete yang dianggapnya telah meninggalkannya. Belum lagi Pete yang stress dan berusaha memecahkan kasus para anak hilang. Dimana dia harus berhadapan dengan sisi gaib London yang tidak bisa ditebak dan berbahaya.

Kekuatan buku ini, selain setting cerita di London, adalah kedua karakternya yang punya chemistry sangat kuat. Tidak ada indikasi romance diantara keduanya, walaupun Jack dan Pete peduli satu sama lain. Beda usia yang cukup jauh diantara mereka (10 tahun) tidak membuat hubungan ini jadi canggung. Pete adalah salah satu heroine favorit saya, tangguh dan tidak berkompromi. Kepeduliannya pada Jacklah yang juga menyelamatkan Jack dari kebiasaan pecandunya dan kembali menjadi penyihir hebat. Jack bagi saya adalah anti-hero. Sikapnya sama sekali bertentangan dengan kebanyakan hero2 yang ada di buku romance maupun tidak. Pecandu, kasar, seenaknya sendiri dan punya selera humor yang nyeleneh. Tapi, dia mau bersusah payah kembali bersih demi Pete. Bahkan pada saat dia berada di ambang kematian, saat berusaha menyelamatkan Margaret, Jack kembali demi Pete. Pete, yang mengorbankannya diri untuk membawa kembali Jack ke dunia orang hidup. Bagi saya, ini jauh lebih romantis dari romance manapun. Karena tanpa ada kata cinta, saya bisa memahami hubungan dua orang yang saling peduli, tapi ga mau ngaku ini.

Karena bersetting di London, maka wajar kalau Jack dan Pete juga memakai banyak omongan khas orang British. Sang pengarang sendiri adalah orang Amerika, tapi dia bisa menangkap nuansa British di buku ini dengan baik. Oke, saya masih ga ngerti bedanya Inggrisnya orang Amerika dan orang British, apalagi dari segi aksen. Walau sudah nonton Sherlock yang versi BBC , masih sulit bagi saya menangkap nuansa Britishnya. Di buku ini banyak umpatan khas Inggris, macam "bollocks" (kalau yang sering baca buku In Deathnya J.D.Robb, pasti tahu ini ;) ). Untungnya dengan banyaknya slang dan istilah khas British, saya masih bisa menikmati buku ini. Penggemar film - film supernatural yang misterius dan gelap macam film Constantine, Hellboy atau serial Supernatural dan Grimm, akan menyukai Street Magic. Bagi yang suka romance, mungkin akan tidak suka, karena romance memang bukan bagian yang utama. Tapi saya dengar sih, di buku selanjutnya akan ada :) . (dan covernya tetep kok modelnya. Paul Marron ;)) )




Favorite Quote :


Pete squeezed Jack's hand, hard as she could. "You're not alone," she told him. "If you've made up your mind to die, then I'll be with you here, until the end. I'd follow you into death if that's what you asked, Jack. Heaven, Hell. Anywhere at all


Rating Cerita :

3 komentar:

  1. Balasan
    1. Kalau ebook sih kayaknya jualan Ka Tezar.
      Maksudnya ada link BD , ini kali ada yang mau beli bukunya X) (kalau aku baca ibuk yang gratis sih :)) )

      Hapus
  2. Jarang ya nemu fantasy macam penyihir, vampir, dll yg targetnya pembaca dewasa.. secara lagi booming YA

    BalasHapus

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...