Rabu, 31 Oktober 2012

Review : Kiss of Steel oleh Bec McMaster

Judul : Kiss of Steel
Pengarang : Bec McMaster
Penerbit : Sourcebooks
Tebal :  433 halaman
Diterbitkan pertama kali : September 2012
Format : Mass Market Paperback
Target : Dewasa
Genre : Steampunk Historical Paranormal Romance
Bahasa : Inggris
 
Seri : London Steampunk
Buku ke- : 1 (satu)
Status : Punya sendiri

Web Pengarang
 Order di : Bookdepository
English Review at Goodreads :
click here


Sinopsis


He craves her like no other...

Honoria Todd has no choice. Only in the dreaded Whitechapel district can she escape the long reach of the Duke of Vickers. But seeking refuge there will put her straight into the hands of Blade, legendary master of the rookeries. No one would dare cross him, but what price would he demand to keep her safe?

Ever since Vickers infected him with the craving, Blade has been quicker, stronger, almost immortal—and terrified of losing control of the monster within. Honoria could be his perfect revenge against the duke…or the salvation he never dared to dream of.

Review


Mungkin waktu lihat jenis genrenya, banyak yang tertegun. Steampunk plus historical romance plus paranormal romance. Wow ada tiga genre sekaligus! Kenapa saya ga kategorikan buku ini ke salah satu genre? Karena di dalamnya ada ketiga element itu, ada aspek steampunk, ada element paranormal dan juga terjadi di era pemerintahan Ratu Victoria yang membuatnya jadi historical romance. Saya sih sudah sering baca buku dengan gabungan tiga genre ini, tapi Kiss of Steel ini di luar dugaan saya ternyata sangat bagus. Yuk, mari saya ceritakan kayak gimana ceritanya.

London, pertengahan abad 18. Alih-alih London yang kita kenal, London di Kiss of Steel bagaikan berada di dunia alternatif. Ratu Inggris pada saat itu bukan Ratu Victoria, melainkan Alexandra. Inggris dipimpin oleh 7 Bangsawan Tinggi, kalangan bangsawan disana dikenal dengan nama Echelon. Walaupun Alexandra adalah ratu, pemimpin Inggris sebenarnya adalah sang Pangeran, suami Ratu Alexandra. Yang membedakan kaum bangsawan Echelon dengan rakyat biasa adalah, bahwa mereka terinfeksi sesuatu virus yang membuat mereka kuat (nyaris mendekati immortal) tapi harus minum darah. Mereka ini disebut dengan blue bloods. Kaum biasa menjadi donor darah bagi mereka, baik sukarela maupun paksaan. Disinilah cerita Honoria Todd bermula.

Honoria awalnya adalah seorang ilmuwan yang membantu ayahnya meneliti vaksin untuk mengatasi virus dalam diri Blue Blood meningkat dan membuat mereka memasuki fase The Fade dan menjadi makhluk paling dibenci di London, yaitu vampire. Sayangnya Duke of Vickers, sponsor Artemus, ayah Honoria menyerang keluarga Todd dan mengakibatkan Honoria harus pergi dari mansion Vickers bersama kedua adiknya Lena dan Charlie. Honoria lalu pergi ke Whitechapel, kawasan kumuh London yang berbahaya. Dia lalu memutuskan selain mengajar tata krama pada gadis - gadis bangsawan, Honoria ingin meminta perlindungan pemimpin Whitechapel yang dijuluki The Devil of Whitechapel. Sang pemimpin yang hanya dikenal dengan satu nama yaitu Blade, menyanggupi permintaan Honoria. Dengan imbalan Honoria harus menjadi thrall atau donor darah bagi Blade yang ternyata adalah salah satu dari blue bloods. Honoria sendiri meminta waktu, dan Blade yang tertarik pada gadis itu menyanggupi untuk melindunginya walau Honoria belum menyetujui permintaannya.

Situasi semakin pelik karena adik Honoria, Charlie, terinfeksi virus yang akan membuatnya menjadi blue bloods dan meminum darah. Belum lagi Honoria lalu dipecat karena ketahuan memalsukan identitas. Whitechapel sendiri dalam keadaan siaga karena adanya serangan vampir tak dikenal. Honoria yang putus asa karena hidup dalam kemiskinan dan ketidak pastian meminta bantuan pada saudara tirinya, Leo Barrons yang seorang blue blood. Tapi malah ditolak karena Leo tidak mau membuat posisinya sebagai pewaris menjadi sulit di kalangan Echelon. Honoria akhirnya menelan semua kebanggaannya dan menerima tawaran Blade menjadi thrall. Tidak butuh waktu lama sampai Honoria juga tertarik pada Blade yang tampan dan berambut pirang nyaris putih, tapi kebenciannya pada blue bloods membuatnya menolak Blade terus - terusan. 

Blade sendiri selain berusaha memenangkan hati Honoria, dia juga harus menjaga keamanan Whitechapel dengan berburu vampir. Dibantu dengan anak buahnya, Will Carver sang verwulfen (bahasa Jerman untuk werewolf) dan juga Leo Barrons yang sempat dicemburuinya, Blade berhasil menyudutkan sang vampire dan menyadari kalau vampir itu mengincar Honoria. Di satu sisi Honoria berusaha meneruskan usaha ayahnya untuk menemukan vaksin, tapi Charlie keburu menjadi blue blood. Musuh Honoria, Duke of Vickers juga tidak lelah memburunya, apalagi ternyata Vickers punya masa lalu kelam dengan Blade. Dimana Vickers yang membuat Blade yang rakyat jelata menjadi blue bloods dengan mengorbankan adik Blade karena menurut Vickers itu adalah hiburan baginya. Dan saat Vickers berhasil menculik Honoria, Blade harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan wanita yang dicintainya. Yang disadarinya sebagai penyelamat dirinya agar Blade tidak jatuh ke dalam kegelapan dan menjadi monster.

Kiss of Steel mempunyai awal yang agak lambat, dan saya belum begitu tertarik bacanya. Alurnya sendiri menjadi cepat setelah beberapa bab, dan banyak action yang membuat saya ga berhenti baca. Dari segi dunia, dunia di buku ini sangat unik. Makhluk supernatural di Kiss of Steel so far ada dua, blue bloods yang punya karakter mirip vampir dan verwulfen atau manusia serigala. Di sini vampir berbeda, karena mereka dijangkiti virus yang membuat mereka harus minum darah, dan bahkan kaum blood membenci vampir. Karena vampir dianggap mereka adalah makhluk rendah yang hanya bergantung pada insting membunuh. Element steampunknya sendiri tidak begitu banyak, hanya ada tokoh yang mempunyai tangan dari mesin, mobil (atau cab) sebagai alat transportasi dan pasukan mesin. Tidak ada istilah steampunk yang aneh - aneh, yang bikin saya kurang suka sama genre ini. Selain itu diceritakan juga awal mula blue bloods tercipta, yang ternyata berawal dari benua Asia! Hmmm, kalau sesuatu yang mistis tapi mengerikan pasti selalu dari benua kita ini ya.

Dari segi karakter, saya lebih menyukai Blade daripada Honoria. Bukan karena saya cewek lalu lebih suka heronya (yah itu cuma salah satunya :p), tapi bagi saya Honoria ini kadang menyebalkan. Oke, dia adalah anak pertama, tapi bukan berarti semua beban harus ditanggung oleh Honoria. Dia memang diminta oleh ayahnya untuk melindungi kedua adiknya, tapi Honoria lupa untuk membagi beban itu dan memilih untuk menanggungnya sendiri. Selain itu kebenciannya pada blue bloods juga membuatnya menolak Blade. Bisa dimaklumi, tapi Blade sendiri menolong Honoria disamping karena dia tertarik pada Honoria, Blade tulus melakukannya. Untungnya Honoria punya Lena, sang adik perempuan yang mengingatkannya dan membuat Honoria akhirnya mau membuka hatinya.

Bicara tentang Blade, saya suka sama tipe hero kayak dia. Blade yang sepanjang buku berbicara dengan aksen cockney (aksen penduduk London Timur. Dipakai oleh kalangan bawah) yang sulit saya cerna, sangat arogan. Tapi dia peduli pada anak buahnya, peduli pada kawasan Whitechapel. Blade sendiri memiliki masa lalu pahit dimana dia yang manusia biasa dipaksa menjadi blue bloods, padahal yang boleh jadi blue bloods hanya bangsawan. Dan alasan dia berubah hanya karena ambisi sakit Vickers, musuh bebuyutannya. Blade tak kuasa menahan kegelapan dalam dirinya, dan berpotensi menjadi vampir. Kehadiran Honorialah yang mampu membuat dirinya bertahan hidup. 

Bicara tentang adegan intim, di luar itu adegan saat Blade minum darah sendiri sangat sensual dan bikin saya panas dingin :)). Ada adegan dimana Blade terluka parah dan butuh darah secepatnya. Saat itu anak buah Blade, Will menawarinya darah. Dan saya cukup kipas - kipas baca Blade yang meminum darah Will, karena efek yang ditimbulkannya pada Will. Yah, tapi ini bukan gay-lit kok, karena Blade masih suka cewek :p. Adegan minum darah yang lebih "panas" lagi adalah saat Honoria akhirnya menjadi trall Blade. Saya bilang tentang ikat- mengikat (alias bondage) dan kemauan Honoria agar Blade menghisap darahnya di arteri femoral yang dekat paha. Apa yang terjadi setelah itu, bikin saya kipas - kipas deh X).

Kiss of Steel adalah karya debut Bec McMaster yang adalah pengarang Australia (setidaknya dia bermukim di Benua Selatan itu) So far, saya suka sama pengarang - pengarang dari benua ini, karena begitu kayanya imajinasi mereka. Dulu saya beli buku ini yah, karena covernya. Tahu lah saya kan fansnya Paul Marron gitu. Jadi buku yang ada dia saya beli, walau ga semuanya. Saya beli juga karena genrenya ada paranormal dan review beberapa orang bagus. Dan saya ga nyesel tuh beli ini, emang bagus sih ceritanya! Bagi yang menyukai paranormal romance yang bersetting historikal dan tidak terlalu berat element steampunknya, Kiss of Steel bisa jadi pilihan untuk bacaan kamu :).

Rating Cerita



Sensualitas

Selain adegan meminum darah yang sangat intim dan sensual, tentu ada beberapa adegan olahraga tempat tidur (hmmm, istilah saya nih ;) ). Yang menurut saya sih cukup "panas" dan bikin kipas - kipas :))

Selasa, 30 Oktober 2012

Intermezzo : Saya dan BBI

Hmmmm. 

Sudah hampir setahun saya gabung dengan BBI aka Blogger Buku Indonesia. Sebuah komunitas yang menampung para blogger buku Indonesia, sebuah komunitas yang bagi saya sangat luar biasa. Karena dari sinilah saya bertemu banyak orang, serta memperluas cakrawala baca ya. Ciee, bahasanya :p. Terus, kenapa nih mendadak saya bikin postingan kayak gini? Lagi mellow? Itu sih setiap hari. Lagi galau? Itu sih setiap jam. Upss, malah melantur X). Saya bikin postingan ini, dalam rangka memperingati Hari Blogger Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober kemaren. Sepertinya sih, banyak blogger Indonesia yang ga ngeh ya. Maklum jatuhnya pas wiken, dan saya juga taunya dari temen pas liat timeline Twitter. Dan, dari obrolan bersama teman - teman BBI di group Whatsapp BBI Bajay (karena topiknya yang bisa ganti arah hanya dalam waktu sepersekian menit. Persis bajay), akhirnya disepakati untuk membuat postingan bersama yang membahas sejarah saat kita awal bergabung dengan BBI.

Jujur, waktu dulu saya bikin blog, saya ga kepikiran bikin Ren's Little Corner jadi blog khusus buku. Saya dulu niatnya malah bikin blog campur - campur. Iya, campur sama curhatan saya dan ajang pamer cowo ganteng. Review buku juga ada, tapi dikit. Malah awal dulu bikin blog, niatnya buat majang tulisan cerpen saya (yang ga jadi - jadi sampai sekarang) Lalu saya tahu tentang BBI dari group Goodreads Indonesia (GRI) dan timeline beberapa teman di Twitter yang sering ngere-tweet link dari akun BBI_2011 (aka Bebi). Akhirnya, demi membuat blog ini makin dikenal masyarakat dan pembaca, saya pun mendaftarkan diri di thread Blog GRI. Sempat terjadi argumen antara saya dan Om Tanzil yang akrab disapa Rahib (akhirnya tahu alasan kenapa beliau dipanggil rahib, ha ha ha!). Rahib meminta saya bikin blog yang bener - bener khusus buku, minus curhat (padahal sih asli belum pernah curhat di blog :p), minus cowo ganteng (arghhh!!), pokoknya 100% buku. Ugh, saya jadi dilema! 

Tapi, akhirnya saya pun ngalah. Dan membuat blog ini jadi 100% isinya buku semua. Untuk cowo ganteng, bisa diakalin dengan postingan fantasy cast untuk tokoh novel - novel yang saya baca. Bersyukurlah saya karena saya doyan baca romance, karena banyak tokoh pria sluuurrp yang bertebaran. Untuk postingan film juga bisa saya atasi dengan bahas movie based on book, lagian saya emang doyan nonton film tipe begini. Untuk curhat, yah curhatnya khusus buku :)). Kemudian saya pun diundang masuk group BBI di Facebook, dan follow akun BBI_2011. Banyak event yang saya alami setelah gabung dengan BBI. Awalnya dulu dengan membuat postingan Top Book Boyfriend 2011. Huahahaha, postingan favorit saya ini! Lalu, saya mulai ikut event baca bareng BBI, dimana tiap bulan salah satu member group FB akan mengadakan polling jenis buku yang akan dibaca, dan kita akan voting. Bagi saya event inilah yang membuat saya out of the box. Keluar dari zona nyaman saya yang kebanyakan baca romance. Saya mulai baca novel karya anak negeri, setelah novel terakhir yang saya baca adalah novelnya Andrea Hirata. Saya bahkan mulai baca klasik! Dari The Hobbitnya karya J.R.R Tolkien sampai ikut challengenya Mbak Fanda dengan baca Gone With The Wind, tapi yang terakhir ini kayaknya bakal gagal deh saya, ha ha ha :p.

Lewat BBI juga saya bikin event giveaway dan blog hop pertama saya, serta interview pertama saya dengan salah satu pengarang Indonesia (makasih ya Shienny ^_^). Sayang pas dulu gabung dengan BBI, saya kelewatan event Secret Santa. Event yang menurut saya sih keren banget, macam tukeran kado sembunyi identitas gitu. Untungnya tahun ini saya bisa ikutan. Saya sedikit khawatir benernya, agak kasihan sama siapapun yang jadi Secret Santa saya, mengingat daftar wishlist saya penuh buku bahasa Inggris plus covernya sexy semua :)). Kedepannya BBI juga makin sibuk, ada rencana kopdar di IBF (Indonesia Book Fair), bikin stand sendiri di  IRF (Indonesia Reader's Festival), bahkan sekarang ada event bikin kaos (walau saya masih belum bayar). BBI juga dilirik oleh Telkom untuk kerjasama, belum lagi penerbit - penerbit lain yang selalu mengontak BBI untuk mereview buku mereka. Ouch, saya bangga. :')

Untuk kedepannya saya berharap, selain semakin besar, BBI juga jauh lebih terorganisir. Jumlah blog yang tergabung dengan BBI ada 189 blog. Dan hampir 100 blogger yang join di group Facebook. Jumlah yang sangat besar, dan harus diatur. Sementara ini, ada pembicaraan untuk membuat organisasi dalam BBI, walau sepertinya masih terhenti. Saya sih pengennya, di tahun 2013, organisasi BBI sudah fix. Sudah jelas siapa yang bertanggung jawab untuk bagian apa. Dan pastinya lebih banyak event yang menarik, tidak hanya sekedar baca bareng tentunya, dan lebih banyak lagi kenalan blogger dari seluruh Indonesia.

Terimakasih BBI, sudah menjadi bagian dari kehidupan blog ini. Saya bangga lho, bisa masuk BBI ^_^.

Senin, 29 Oktober 2012

Review : Faefever oleh Karen Marie Moning


Judul : Faefever
Pengarang : Karen Marie Moning
Penerbit : Delacorte Press
Tebal : 389 halaman
Diterbitkan pertama kali : 28 Juli 2009
Format : Mass Market Paperback
Target : Dewasa
Genre : Urban Fantasy
Bahasa : Inggris
 
Seri : Fever
Buku ke- : 3 (tiga)
Status : Punya sendiri

Web Pengarang
  Order di : Bookdepository
English Review at Goodreads :
click here
Review Buku 1 : Darkfever
Review Buku 2 : Bloodfever

Sinopsis


The New York Times bestselling author of  Darkfever and Bloodfever  returns to Dublin’s Fae-infested shores in a bold, sensual new novel. Hurtling us into a realm of seduction and shadows, Karen Marie Moning tells the enthralling tale of a woman who explores the limits of her mysterious powers as she enters a world of ancient sorcery—and confronts an enemy more insidious than she could ever have imagined.

He calls me his Queen of the Night. I’d die for him. I’d kill for him, too. 

When MacKayla Lane receives a torn page from her dead sister’s journal, she is stunned by Alina’s desperate words. And now MacKayla knows that her sister’s killer is close. But evil is closer. And suddenly the sidhe-seer is on the hunt: For answers. For revenge. And for an ancient book of dark magic so evil, it corrupts anyone who touches it.

Mac’s quest for the Sinsar Dubh takes her into the mean, shape-shifting streets of Dublin, with a suspicious cop on her tail. Forced into a dangerous triangle of alliance with V’lane, an insatiable Fae prince of lethally erotic tastes, and Jericho Barrons, a man of primal desires and untold secrets, Mac is soon locked in a battle for her body, mind, and soul. 

As All Hallows’ Eve approaches and the city descends into chaos, as a shocking truth about the Dark Book is uncovered, not even Mac can prevent a deadly race of immortals from shattering the walls between worlds—with devastating consequences.…

Review



Saya mungkin hanya segelintir orang yang maniak genre paranormal romance dan urban fantasy, tapi masih belum kena demam Fever. Saya emang bela - belain beli semua bukunya seri Fever ini di Periplus, karena beberapa teman mengingatkan saya sama ceritanya yang selalu berakhir dengan cliffhanger, alias gantung. Dua buku sudah saya baca, Darkfever dan Bloodfever, masih belum paham kenapa banyak yang suka. Mungkin karena misterinya yang terlalu kental. Mungkin karena gaya penceritaannya memakai orang pertama, dan berhubung tokoh utama wanitanya MacKayla Lane orangnya menyebalkan jadinya ikut sebal bacanya. Tapi, akhirnya di buku ketiganya, yaitu Faefever cerita mulai menemui titik terang. Saya sarankan sih, silakan baca review saya untuk Darkfever dan Bloodfever yang semuanya sudah saya review di blog ini, agar ngerti jalan ceritanya walau sedikit.

Menyambung dari Bloodfever, MacKayla Lane yang ingin membalas dendamkan kematian kakaknya tercinta sedang menyembuhkan diri dari serangan Malluce, seorang vampire dan anak buah Lord Master. Lord Master ini dipercaya Mac sebagai pembunuh Alina, kakaknya. Pada suatu saat di jalan di Dublin, tak disangka Mac akhirnya bertemu dengan Sinsar Dubh. Buku yang selama ini dia dan Jerrico Barrons, pemilik Barrons Book and Baubles tempat Mac tinggal di Dublin, selalu cari. Sinsar Dubh sendiri buku yang memiliki aura sangat jahat, hingga Mac tak berdaya menghadapi kekuatannya. Mac lalu bertemu dengan V'Lane, pangeran Seelie, Fae dari sisi baik, yang meminta Mac memburu Sinsar Dubh. Mac mengalami dilema, karena V'Lane dan Barrons bermusuhan, dan dia merasa dengan membantu V'Lane berarti mengkhianati Barrons.

Tak seperti buku - buku sebelumnya yang hanya berfokus di Mac dan Barrons yang berburu relik Fae Seelie dan Unseelie, kali ini pemain di dunia Mac makin banyak. Ada Rowena, pemimpin sidhe-seer, orang yang bisa melihat Fae dan melumpuhkan mereka. Sayangnya Rowena sepertinya benci dengan Mac. Walau begitu dari pihak sidhe-seer Mac mendapat bala bantuan, dari Dani O'Malley, remaja gaul 14 tahun yang memiliki Sword of Light yang bisa membunuh Unseelie (atau Fae jahat), dan beberapa Sidhe-Seer yang tidak setuju dengan cara Rowena. Lalu ada Christian MacKeltar dari klan MacKeltars yang adalah druid (penyihir), yang mengatakan pada Mac bahwa tembok pemisah dunia manusia dan Fae perlahan makin menipis, dan jika tembok itu hancur maka manusia akan musnah oleh serangan Fae Unseelie. Ada Inspekstur Jayne yang mencurigai Mac adalah pembunuh adik iparnya. Tapi setelah Mac memberinya daging Unseelie, Jayne pun sadar siapa pembunuh adiknya yang ternyata adalah Fae.

Dublin sendiri dalam bahaya, karena beberapa daerahnya menjadi Dark Zone alias dalam kekuasaan para Unseelie. Mac terombang - ambing antara mempercayai V'Lane atau Barrons. Hubungannya dengan Barrons juga memburuk. Hallowen atau Samhain atau All Hallow's Eve semakin dekat, jika tembok penghalang antara dunia manusia dan Fae tidak diperbaiki, maka semuanya akan binasa. Sanggupkah Mac menyelamatkan Dublin, kota muram penuh hujan yang perlahan dicintainya?

Saya bisa bilang, saya mulai menikmati seri Fever setelah membaca buku ini. Mungkin karena asal - usul Seelie dan Unseelie jauh lebih jelas. Meskipun misteri pembunuhan Alina masih belum terpecahkan. Dari diary Alina yang dibaca Mac, Mac menyadari bahwa betapa banyak yang disembunyikan oleh Alina darinya. Mac sendiri kadang kuat kadang menyebalkan. Seakan dia berusaha memanipulatif orang - orang di sekitarnya, tapi malah dirinya sendiri yang dimanipulasi. Hubungannya dengan Barrons juga tarik ulur. Keduanya sepertinya tertarik satu sama lain, tapi juga saling benci. Sebaliknya hubungan Mac dengan V'Lane semakin dekat. Jujur sih saya lebih suka Barrons yang misterius dan ga bisa ketebak, ketimbang V'Lane yang seduktif tapi ada maunya. Sayang juga di buku ini saya ngerasa adegan Barrons cuma sedikit, hiks.

Buku ini juga lebih banyak aksi dan akhirnya beberapa hal besar terjadi. Tidak hanya sekedar berburu, karena Mac juga harus berpacu dengan waktu untuk mendirikan tembok penghalang kembali. Banyak tokoh penting bermunculan seperti Dani O'Malley yang menjadi semacam teman dekat Mac. Dan baru di Faefever inilah akhir bukunya benar - benar menggantung, dengan suatu hal yang buruk terjadi pada Mac! Saya sendiri ngeri waktu baca adegan itu, karena kalau saya jadi Mac, ga bisa bayangin. Apa yang terjadi pada Mac? Yah, silakan dibaca aja buku ini ;)

Fever sendiri kabarnya mau dibuat filmnya oleh Dreamworks. Tapi mungkin juga hanya kabar, karena masih simpang siur. Walau begitu, saya sekarang tahu kenapa Fever series dianggap fenomenal di kalangan pecinta genre paranormal romance dan urban fantasy, setara dengan seri Sookie Stackhouse. Penggemar urban fantasy yang menyukai element Fae dalam bukunya, wajib baca seri ini! :)

Rating Cerita



Sensualitas
 

Untuk pertama kalinya, ada adegan seksual dalam buku ini. Walaupun tidak eksplisit dalam segi penjelasan, tapi cukup ekstrim juga (terutama untuk otak kayak saya ini :)) )

Kamis, 25 Oktober 2012

Review : Treachery in Death oleh J.D. Robb

Judul : Treachery in Death
Pengarang : J.D.Robb
Penerbit : Berkley
Tebal : 372 halaman
Diterbitkan pertama kali : 26 Juli 2011
Format : Mass Market Paperback
Target : Dewasa
Genre : Thriller Suspense Romance
Bahasa : Inggris
 
Seri : In Death
Buku ke- : 32 (tiga puluh dua)
Status : Punya sendiri

Web Pengarang
  Order di : Bookdepository
English Review at Goodreads :
click here


Sinopsis


In the latest from the #1  New York Times  bestselling phenomenon, Eve Dallas tracks down those who break the law—including the ones sworn to uphold it. 
Detective Eve Dallas and her partner, Peabody, are following up on a senseless crime—an elderly grocery owner killed by three stoned punks for nothing more than kicks and snacks. This is Peabody's first case as primary detective—good thing she learned from the master.
But Peabody soon stumbles upon a trickier situation. After a hard workout, she's all alone in the locker room when the gym door clatters open; and-while hiding inside a shower stall trying not to make a sound—she overhears two fellow officers, Garnet and Oberman, arguing. It doesn't take long to realize they're both crooked—guilty not just of corruption but of murder. Now Peabody, Eve, and Eve's husband, Roarke, are trying to get the hard evidence they need to bring the dirty cops down—knowing all the while that the two are willing to kill to keep their secret.

Review



Sudah tiga puluh lima buku (yang terbaru di Amrik adalah Delusion in Death) dan belum ada tanda seri favorit nomer 1 saya ini (dan juga hero favorit nomer 1 saya, Roarke, uhuk - uhuk :)) ) akan berakhir. J.D.Robb sendiri bilang seri In Death akan tamat setelah Eve dan Roarke punya anak. Sayangnya sepertinya mereka masih happy tanpa anak, dan walau saya kadang ngedumel nih seri kok ga tamat - tamat, sesungguhnya berat juga rasanya kalau suatu saat saya ga bisa baca cerita Eve dan Roarke lagi :'(. Treachery in Death adalah buku In Death yang ke 32 (!). Mengingat edisi terjemahan masih sampai buku 14 yaitu Reunion in Death, dan bukunya aja cuma keluar 3 kali setahun (dan kadang suka ga pasti keluarnya), yah tinggal dihitung berapa tahun lagi pembaca setia edisi terjemahan baru bisa baca ini :)). Iri sama saya yang udah baca? Iri aja gapapa #dijitak.

Treachery in Death dibuka dengan kasus pembunuhan seperti biasa yang melibatkan tiga anak berandalan yang tanpa sengaja membunuh orang tua pemilik toko. Berbeda dengan biasanya, kali ini Delia Peabody, yang sudah jadi detektif, menjadi penyelidik utama sementara Eve hanya membantu. Peabody berhasil menyelesaikan penyelidikan dengan baik, tapi menyadari bahwa dia masih banyak kekurangan. Terutama di fisiknya yang besar, dan menurutnya itu menghambat pergerakannya. Peabody lalu pergi ke gym Central yang sudah lama tak dipakai. Tak disangka, disana dia mendengarkan diskusi dari dua polisi, wanita dan pria, yang mendiskusikan rencana pembunuhan dan pemerasan. Peabody yang menyadari bahwa dua polisi itu adalah polisi kotor, terguncang namun dia melaporkan kejadian itu pada Eve.

Bukan masalah gampang untuk memperkarakan dua polisi korup, karena salah satunya, Renee Oberman adalah putri dari Komandan Oberman, pendahulu Komandan Whitney serta legenda dari NYPSD sampai dijuluki Saint Oberman. Hal yang sulit bagi Whitney dan juga Dr, Mira yang mengenal Oberman, karena tak menyangka sang putri akan melakukan hal yang memalukan kepolisian NYPSD. Tapi Eve tidak ambil pikir, kejahatan tetap kejahatan. Setelah menerima info seorang pecandu meninggal (dimana info ini sebenarnya didapat dari Roarke yang menyamar, tentunya setelah menyelidiki bahwa Renee dan anak buahnya yang membunuh pecandu itu), Eve membentuk team yang terdiri dari Peabody, McNab detektif EDD yang juga pacar Peabody, Feeney dan meminta bantuan detektif IAB, Don Webster. Yang sudah baca buku Judgment in Death dan Conspiracy in Death, pasti tahu Don Webster, yang dulunya mantan Eve. Lucunya, di buku ini juga Webster masih suka canggung saat bertemu Roarke :p. 

Eve berusaha memperkarakan Renee yang juga sama - sama berpangkat letnan di bagian Illegals (atau bagian yang mengurusi Narkoba). Eve menemukan fakta bahwa nyaris semua polisi di Illegals adalah polisi korup dan anak buah Renee. Renee sendiri tidak seperti Eve yang cuek dengan penampilan. Dia sadar akan kemampuan dirinya sebagai wanita untuk memanipulasi orang, terutama pria, dan memerintahkan semua anak buahnya untuk berpakaian rapi, teratur serta tidak membawa barang pribadi seperti foto keluarga di kantor. Renee juga ahli berkelit. Namun tidak semua anak buah Renee patuh padanya, dan ini menjadi salah satu kartu truf Eve.

Masalah semakin pelik, saat salah satu anak buah Renee yang merasa Eve memojokkan Renee menyerang Eve. Tidak hanya sekali, tapi dua kali. Dan keesokan harinya si polisi ditemukan tewas. Eve harus berpacu dengan waktu untuk memperkarakan Renee. Tidak hanya karena Renee bertanggung jawab atas kematian banyak orang (banyak polisi di bagian Illegals yang tidak patuh dengan Renee, akhirnya tewas di lapangan), namun juga Eve merasa Renee tidak punya kredibilitas sebagai polisi. Dibantu dengan teamnya dan juga suaminya Roarke (ih, kayaknya saya ga terlalu bahas Roarke kali ini ya X) ), Eve bertekad akan memasukkan Renee ke tempat yang paling cocok untuknya, yaitu penjara.

Treachery in Death adalah salah satu buku terbaik dari seri In Death. Bisa dibilang buku ini jauh lebih banyak aksi dan seru. Pelakunya sudah ketahuan dari awal, tapi proses yang dilakukan Eve untuk menjebak dan menangkap pelakunya ini yang menurut saya keren banget. Orang yang baru baca seri ini jelas akan bingung, karena itu memang harus baca dari awal. Jangan jiper lihat jumlahnya yang sudah tiga puluhan buku lebih, seri ini worth it banget kok! ;D. Banyak momen - momen menarik yang bikin saya tersenyum di buku ini. Seperti saat Mavis dan putrinya datang ke kantor Eve, lucu banget liat Eve yang ga tahu cara memperlakukan bayi itu seperti apa. Perseteruan Eve dan Renee juga sangat asyik dibaca. Keduanya sama - sama letnan yang berpengaruh, dan sama - sama wanita. Tapi begitu berbeda bagai langit dan bumi. Seperti banyak orang, Renee menuduh Eve menikah dengan Roarke karena uang, hal yang dilakukan Renee. Renee tidak tahu kalau Eve menikahi Roarke karena Roarke handal di tempat tidur, hihihihi :)).

Di buku ini juga kita akan membaca banyak perkembangan dari tokoh - tokoh di buku ini. Seperti kegalauan Dr. Mira untuk membantu kasus ini karena kenal dengan ayah Renee, lalu hubungan Peabody dan McNab yang semakin langgeng. Dan akhirnya, Don Webster dapat pacar juga di buku ini. Si gadis yang beruntung itu adalah Darcia Angelo, chief security di Olympus Resort milik Roarke. Kebetulan ga sih? Yang pasti Webster sekarang sudah bisa move on dari Eve :)). Lalu ada orang baru di divisi Pembunuhan, yaitu detektif Santiago yang doyan banget mengucapkan kata - kata kotor tapi sangat menghormati Eve. Seperti biasa juga di buku ini Eve dan Summerset masih belum baikan. Sepertinya sih dua orang ini ga akan pernah baikan sampai akhir hayat. Untuk Roarke sendiri? Ga banyak kata, he's perfecto as always! Di awal cerita sempat bertengkar dengan Eve, tapi akhirnya mereka baikan. Dan tahu dong cara mereka baikan kayak gimana ;). Roarke juga mendukung Eve dalam penyelidikan, kemampuannya sebagai eks kriminal juga sangat membantu. Yang pasti sih, dia tetep keren dan bikin saya mendamba tiap baca dialognya ;)).

Treachery in Death sendiri mempunyai pesan yang sangat dalam. Masalah korupsi di kepolisian (dan juga badan negara) adalah hal yang sangat fatal. Di buku ini, korupsi itu dalam bentuk penyalah gunaan jabatan yang dilakukan oleh Renee. Saya jadi berpikir, seandainya semua penegak kebenaran itu seperti Eve, berdedikasi tinggi, punya kredibilitas dan tanggung jawab, serta melakukan tugasnya dengan sepenuh hati (apalagi Eve menganggap pekerjaannya adalah hidupnya, masih ingat kan dengan adegan di Conspiracy in Death dimana Eve down karena badgenya diambil), maka dunia ini akan bebas dari korupsi. Memang seperti angan - angan di siang bolong, tapi bukan tidak mungkin. Saya sendiri berharap, mengesampingkan unsur romance dan suspense di buku ini, semoga banyak orang akan meniru sifat Eve yang sangat bagus itu :).

Note : Bagi yang penasaran sama seri ini dan bisa baca buku dalam bahasa Inggris, sekarang sudah banyak yang jual bukunya lho. Bahkan dalam bentuk seken. Yah, buat Roarke, saya musti punya bukunya dalam bentuk kertas kan :p





Favorite Quote :

- “I do love it when you get glassy-eyed over tech. Its not altogether dissimilar when you come" (Roarke) => uhuk, mimisan saya baca ini :))

- "Before you, there was no on I'd want to walk with. No one I'd want to sit by a little pond with. No one," she said again, easing back to look at his face, "before you" (Eve)

- "You were my hero" (Peabody)

- " Anyway, thanks for riding to the rescue. You need a white hat. Good guys wear white, right?
 " I look better in black" (Eve & Roarke)

Rating Cerita



Sensualitas
 

 Semakin lama adegan intim di seri In Death semakin mild atau tidak eksplisit. Hanya ada dua adegan intim di buku ini, yang dua-duanya bagi saya sih klasik banget, yaitu di shower sama di taman. Yah, cuma baca adegan yang ada Roarke aja saya sudah deg - degan dan mau mimisan :)).

Selasa, 23 Oktober 2012

Review : Thief of Shadows oleh Elizabeth Hoyt

Judul : Thief of Shadows
Pengarang : Elizabeth Hoyt
Penerbit : Grand Central Publishing
Tebal : 360 halaman
Diterbitkan pertama kali : 26 Juni 2012
Format : e-book
Target : Dewasa
Genre : Historical Romance
Bahasa : Inggris
Seri : Maiden Lane
Buku ke- : 4 (empat)
Status : Penerbit via Netgalley

Web Pengarang
  Order di : Bookdepository
English Review at Goodreads :
click here


Sinopsis


A MASKED MAN . . . 

Winter Makepeace lives a double life. By day he's the stoic headmaster of a home for foundling children. But the night brings out a darker side of Winter. As the moon rises, so does the Ghost of St. Giles-protector, judge, fugitive. When the Ghost, beaten and wounded, is rescued by a beautiful aristocrat, Winter has no idea that his two worlds are about to collide.

A DANGEROUS WOMAN . . .

Lady Isabel Beckinhall enjoys nothing more than a challenge. Yet when she's asked to tutor the Home's dour manager in the ways of society-flirtation, double-entendres, and scandalous liaisons-Isabel can't help wondering why his eyes seem so familiar-and his lips so tempting.

A PASSION NEITHER COULD DENY

During the day Isabel and Winter engage in a battle of wills. At night their passions are revealed . . . But when little girls start disappearing from St. Giles, Winter must avenge them. For that he might have to sacrifice everything-the Home, Isabel . . . and his life.

Review



Oke, kayaknya dulu saya dengar kabar bukunya Elizabeth Hoyt yang judulnya The Raven Prince (aka Pangeran Gagak) mau diterbitkan disini. Bahkan saya sudah berniat mau ngadain giveaway yang hadiahnya buku itu. Sayang, masih belum ada kabar beritanya :(. BTW, untuk karya Elizabeth Hoyt sendiri, saya baru baca serial dia yang relatif baru, yaitu seri Maiden Lane. Seri ini menceritakan tentang keluarga Makepeace dan orang - orang disekitarnya. Berbeda dengan Hisrom kebanyakan yang menceritakan keluarga bangsawan, keluarga Makepeace adalah rakyat biasa. Ayah kakak beradik Makepeace adalah pembuat bir yang memiliki rumah yatim piatu yang menampung anak - anak terlantar di jalan St Giles. Buku pertama menceritakan Temperance, anak kedua keluarga Makepeace, buku kedua menceritakan bangsawan lain yaitu Lady Hero Batten, buku ketiga menceritakan Silence, adik Temperance. Dan di buku keempat ini, menceritakan Winter Makepeace, putra bungsu keluarga Makepeace, yang memiliki dua kehidupan.

Tidak ada yang mengira Winter Makepeace yang pendiam, serius, dan membosankan, serta menjadi pengurus rumah yatim piatu di siang hari, adalah sang legenda Ghost of St Giles. Ghost of St Giles dianggap sebagai pembela kebenaran yang membasmi penjahat di St Giles yang memang merupakan daerah kumuh. Pada suatu waktu Winter yang sedang menjadi Ghost terluka parah, pahanya tertusuk oleh pedang ketika dia berusaha menyelamatkan saudara perempuannya Silence (ini terjadi di buku tiga, dan saya belum baca). Saat dia terkapar di jalanan, Winter diselamatkan oleh Lady Isabel Beckinhall. Isabel yang tidak tahu kalau identitas Ghost adalah Winter (walau sebelumnya dia pernah bertemu dengan Winter) membawanya ke rumahnya dan merawat sang Ghost. Isabel yang seorang janda, tentunya lebih berjiwa "petualang" dibandingkan wanita London pada abad 18an, dia merasa tertarik pada sang Ghost, terutama setelah membuka seluruh bajunya. Reaksi yang wajar sebenarnya #ehm ;). Sayangnya pada saat dia membuka topeng Ghost (yang seperti topeng Harlequin), di baliknya Ghost memakai kain untuk menutup matanya. Setelah sang Ghost sembuh, dia pun meninggalkan Isabel yang jengkel dan juga penasaran.

Di lain waktu, Lady Isabel yang tergabung dalam perkumpulan yang membiayai rumah yatim piatu milik Winter, mendapati Lady Penelope, salah satu temannya berniat mengganti Winter sebagai pengurus, karena merasa Winter kurang sociable di lingkungan bangsawan. Wajar sebenarnya, karena Winter memang orang biasa, dan kesibukannya dalam mengurus para yatim piatu membuatnya tak sempat belajar aturan para bangsawan. Isabel lalu menyanggupi untuk mengajari Winter bagaimana cara berbaur dengan kalangan bangsawan, mulai dari table manners, cara berdansa, cara menyapa orang dan lain - lain. Bayangkan betapa bosannya Winter! Tapi demi anak - anak asuhnya, dia pun menyanggupi, walau di lain sisi dia mengira bahwa ini hanya permainan Isabel. Isabel yang lebih tua 6 tahun darinya dan lebih berpengalaman dalam segi olahraga tempat tidur. Yup, Winter ini selain kaku, juga masih perjaka rupanya :p.

Winter mendapati berita yang tidak mengenakkan saat menolong anak terlantar di St Giles. Seorang kelompok bernama "lassie snatcher" menculik anak - anak, terutama anak perempuan, untuk kemudian memaksa mereka bekerja menjahit stocking yang akan dijual pada para bangsawan. Salah satu anak yang ditemukannya, menggenggam sepucuk kertas dengan segel bangsawan milik Lord D'Arque. Kebetulan pada salah satu pesta dansa Winter bertemu dengan Lord D'Arque, dan Winter ditantang sang Lord untuk menunjukkan bahwa dia juga bisa berlaku sebagai bangsawan. Jika Winter kalah, maka posisi pengurus rumah yatim piatu itu akan diambil oleh Lord D'Arque. Esoknya pada saat Isabel dan Winter pergi ke theater untuk menonton opera, Isabel merasa jengkel dengan Winter yang tidak terlihat dimanapun. Saat itulah dia bertemu dengan Ghost of St Giles! Isabel yang tak bisa menahan hasratnya (haduh bahasanya X) ) mencium sang Ghost (dan juga melakukan hal lain, yang... lebih detilnya baca review saya di Goodreads deh). Dan akhirnya Isabel mengetahui kalau identitas Ghost tak lain adalah Winter, lelaki yang menyita perhatiannya selama ini. 

Namun, pada saat yang bersamaan terjadi pembunuhan salah satu bangsawan, dan sang Ghost menjadi yang tertuduh. Isabel yakin Ghost atau Winter bukan pelakunya, karena saat itu Winter sedang bersama dengan dirinya. Winter pun melarikan diri dari kejaran inspekstur polisi, dan melihat kereta kuda Isabel, dia masuk ke dalam. Disana, tanpa bisa menahan diri, Isabel dan Winter memulai hubungan seksual mereka yang pertama. Bagi saya sih, ini kurang romantis, karena selain dilakukan di dalam kereta (walau adegan seperti ini jamak ada di novel hisrom), kesannya juga terburu - buru. Namun, setelah itu Winter pun pergi ke rumah Isabel, memintanya untuk mengajarinya menjadi pria yang sejati :)). Winter sebenarnya takut, Isabel akan membangunkan "binatang buas" dan kegelapan dalam dirinya yang sudah ditahan Winter selama ini. Tapi Winter sudah tidak mau menahan perasaannya, apalagi dia menyadari bahwa sebenarnya dia mencintai wanita itu. Sayangnya, Isabel berusaha menolak, karena status mereka yang berbeda. Belum lagi jika Winter ingin menikahi Isabel, dia harus berhenti menjadi Ghost of St Giles, sementara banyak orang yang membutuhkan pertolongan Ghost. Manakah yang akan dipilih Winter?

Saya sendiri membaca Thief of Shadows sebagai bagian dari group challenge dengan tema "virgin hero". Hihihi, jujur kalau baca novel, saya lebih suka baca yang heronya belum pengalaman sama sekali. Kan asyik aja gitu, atau mungkin saya bosen baca cowo playboy yang doyannya ganti pasangan walau akhirnya tobat dan komit sama satu orang, hehehe. Di luar itu, Elizabeth Hoyt adalah salah satu pengarang historical romance yang saya suka baca bukunya. Beliau memasukkan aspek psikologis dan misteri dalam bukunya. Biasanya di novel, yang mengalami konflik batin hanya satu pihak (biasanya tokoh pria) dan akan diselamatkan oleh pasangannya. Tapi dalam novel - novel Hoyt, kedua tokohnya sama - sama memiliki konflik batin yang pelik, dan dia menunjukkan bahwa cinta dan hubungan antara dua orang bisa menyembuhkan konflik itu.

Winter adalah lelaki yang membosankan, kaku, merasa bahwa tanggung jawabnya sangat besar, bahkan tidak sanggup memeluk saudaranya sendiri atau anak asuhnya. Kekakuannya ini karena Winter berusaha menahan kegelapan dalam dirinya, dan menjalani kewajiban sebagai Ghost of St Giles dengan patuh. Kesibukannya di rumah yatim piatu membuatnya tidak sempat bersenang - senang. Walau begitu, Winter adalah pria yang sebenarnya romantis. Dia hanya ingin mencintai satu wanita selama hidupnya, bercinta dengan satu wanita dan menikah untuk seumur hidupnya. Saya suka sama tipikal hero yang seperti ini :). Apalagi setelah bertemu Isabel, Winter akhirnya perlahan - lahan melepas beban hidupnya, bahkan pada akhirnya dia sanggup tertawa, hal yang tak pernah diduga oleh Isabel.

Saya juga menyukai Isabel, dia adalah tokoh wanita yang kuat dan percaya diri. Saya tidak keberatan membaca tentang janda. Saya justru menyukai Isabel yang tidak malu - malu dan penuh sensualitas. Walaupun begitu, Hoyt membuat Isabel terlihat seimbang dengan membuat Isabel tokoh yang rapuh di dalam. Isabel tidak mencintai suami terdahulunya yang berusia 60an, tapi juga tidak membencinya. Isabel tahu bahwa pernikahan mereka hanya berdasarkan pertemanan dan bukan cinta. Tapi hatinya hancur, ketika mengetahui suaminya memiliki anak lain dengan gundiknya, sementara disisi lain Isabel mandul. Hal yang juga membuat Isabel sempat menolak lamaran Winter. Walau terluka secara batin, Isabel tetap mengangkat anak simpanan suaminya, Christopher dan menyayanginya layaknya putranya sendiri. Berkat Winter juga lah, Isabel akhirnya mampu menerima Christopher dengan hati tulus.

Misteri di buku ini terjalin cukup rapi. Kita dibuat menebak -nebak siapakah pelaku di balik kelompok "lassie snatcher". Apakah benar Lord D'Arque pelakunya atau yang lain. Sayang, tidak dibahas siapa pembunuhan salah seorang bangsawan di buku ini. Mungkin akan dibahas lebih lanjut di buku selanjutnya, Lord of Darkness. Walaupun Thief of Shadows adalah buku keempat seri Maiden Lane, tapi buku ini bisa dibaca sendiri. Meski begitu, saya sarankan untuk membaca buku - buku sebelumnya (Wicked Intentions, Notorious Pleasure dan Scandalous Desire) supaya lebih mendapat gambaran. Semoga saja seri Maiden Lane ini diterbitkan di Indonesia (walau saya kurang yakin, karena adegannya banyak yang lumayan erotis soalnya :)) )


Trivia

Disamping ini adalah stepback dari cover Thief of Shadows. Diambil dari adegan di theater, dan disampingnya ada topeng ala harlequin yang dipakai oleh Ghost of St Giles. Seksi kan ya? ;)





 Favorite Quote :

“Wear you social mask at your balls and parties and when you visit your friends out there, but when we are alone, just the two of us in here, promise me this: that you'll show me only your real face, no matter how ugly you might think it. That's our true intimacy, not sex, but the ability to be ourselves when we are together"

Rating Cerita :



Sensualitas

 Elizabeth Hoyt dikenal dengan adegan intimnya yang menurut saya cukup intens (baik dari jumlah maupun sensualitasnya :)) ) Tidak terkecuali dengan buku ini, walau menurut saya kalau dibandingkan dengan novel hisrom lain karya Lisa Kleypas, sebenarnya masih bisa ditolerir.

Jumat, 05 Oktober 2012

Friday's Recommendation #6

Setelah sekian lama meme Friday's Recommendation absen, akhirnya saya kembali lagi :D. Kali ini untuk meme saya sudah buat, tapi karena saya bukan orang yang ahli dalam mendesain, jadi yah apa adanya, hehehe. Kali ini saya sekali lagi akan merekomendasikan buku yang menurut saya keren banget dan bahkan masuk Top Read tahun ini.

Seperti biasa, ini rules untuk meme Friday's Recommendation :

1. Pilih jenis rekomendasi buku. Ada dua jenis rekomendasi, yang pertama dan sifatnya mutlak adalah Rekomendasi Buku untuk Diterjemahkan . Jika tidak ada buku yang direkomendasikan untuk diterjemahkan, maka bisa memilih pilihan kedua, Rekomendasi Buku Pilihan. Disini rekomendasikan buku yang paling kamu suka baca dalam minggu ini.

2. Pilih hanya 1 (satu) buku untuk direkomendasikan. Tidak boleh lebih.

3. Beri sinopsis, genre buku dan alasan kenapa kamu merekomendasikan buku itu.

4. Posting button meme (dengan gambar kucing lucu X) ) di bawah ini :



5. Blogger yang sudah membuat memenya, jangan lupa menaruh link ke blog di daftar linky di bagian paling bawah post ini, sehingga pembaca bisa blog walking.

6. Untuk pembaca blog yang tidak punya blog, bisa menulis rekomendasinya di kolom komen.

7. Bahasa yang dipergunakan terserah. Jika memang khusus blog yang menggunakan bahasa Inggris, dipersilakan menulis dengan bahasa Inggris. Begitu juga sebaliknya.


Untuk Friday's Recommendation kali ini, saya akan merekomendasikan buku ini untuk diterjemahkan :



PLAYING FOR KEEPS
R.L. MATHEWSON
Genre : Contemporary Romance
Sinopsis :

Done with being the world's biggest pushover, Haley decides that things are going to change starting with the aggravating neighbor who has too much charm and not enough restraint. What she didn't expect was to sucked into his world, but Haley has a game plan and she won't let herself forget just what the bad boy next door is capable of.    The last thing Jason expected was for his little shy neighbor to go Rambo on him over some ruined flowers. After he decides to take her under his wing he can't help but that notice that she fits very nicely in his life. Now the only left is to convince her that this is anything but a game.



Beberapa teman saya di Goodreads banyak merekomendasikan buku ini, karena katanya lucu banget. Dan saya setuju. Playing for Keeps adalalah buku pertama dari seri Neighbors from Hell. Dan memang beneran "tetangga dari neraka"! X). Haley Blaine adalah seorang yang pemalu dan ga berani mengutarakan pendapat, gara2 keluarganya yang kaya tapi suka ngremehin orang. Lima tahun sudah dia merasa terganggu sama tetangga sebelahnya, Jason Bradford, dan membuat hidupnya kayak di neraka. Semua berubah setelah Jason berusaha mencabut tanaman yang sudah susah payah ditanam Haley. Dari situ malah mereka jadi dekat, dan jadi teman (atau "buddy"). Karena merasa cuma teman, Jason merasa nyaman saja bersama Haley, walau mereka jelas beda kelamin, bahkan ga segan2 tidur bareng! Tenang, tenang, memang seperti itu kultur di Amrik. Walau begitu mereka ga ngapa-ngapain, sampai akhirnya perasaan "temen jadi demen" itu berkembang di antara mereka. Nah, dari sinilah masalah mulai muncul.

Saya terus tertawa terbahak - bahak pas baca ini. Dan saya bacanya pas tengah malam! Haley sendiri walau tipikal introvert, sebenarnya dia pemberani kok. Setelah ketemu dengan Jason, dia jadi makin percaya diri. Sementara Jason, duh, kayaknya saya nemu lagi deh "book boyfriend" setelah sekian lama. Jason itu menjengkelkan banget, minta dipukul kepalanya berkali - kali X). Pedenya kegedean, suka ga sensitif, denial habis - habisan tentang perasaannya ke Haley, tapi pas temannya suka sama Haley, dia langsung marah - marah. Dan si Jason ini suka banget sama makanan. Tiada hari tanpa makan! Tapi badannya tetep sikpeks yang enak dipandang dong, ;). Yang suka sama genre contemporary romance dan tema "teman jadi pacar", bakalan suka deh :D.

Untuk review saya di Goodreads bisa diklik
  disini  (pakai bahasa Inggris).

Bagi blogger yang sudah mengikuti meme Friday's Recommendation bisa membagi linknya di daftar linky di bawah ini. Jadi saya dan pembaca lain bisa blogwalking. Semoga rekomendasi kita bisa ngebantu teman - teman pembaca yang lain untuk menemukan buku yang keren, dan juga diterbitkan oleh penerbit di Indonesia :D

Kamis, 04 Oktober 2012

Review : Immortally Yours oleh Angie Fox

Judul : Immortally Yours
Pengarang : Angie Fox
Penerbit : St Martin's Paperback
Tebal : 320 halaman
Diterbitkan pertama kali : 28 Agustus 2012
Format : PaperbackTarget : Dewasa
Genre : Paranormal Romance
Bahasa : Inggris
Seri : Monster M*A*S*H
Buku ke : 1 (satu)

Status : Giveaway dari Pengarang
Website Pengarang: MASH series by Angie Fox
Beli buku di : Bookdepository
Sinopsis

IN THE WAR BETWEEN THE GODS…  

No one patches up the incoming wounded like Dr. Petra Robichaud. Recruited by the gods for her uncanny medical skills, she’s the best M*A*S*H surgeon in the army. Along with a nosy guard sphinx,vegetarian werewolf, and otherparanormal paramedics, she bandages soldiers who are built like Greek gods (literally). But when one sexy immortal ends up on her operating table—half dead and totally to-die-for—Petra’s afraid she’ll lose her patient and her heart…
 

NOTHING IS MORE DANGEROUS THAN LOVE

Commander Galen of Delphi is one gorgeous but stubborn demi-god. When his spirit tries to slip out of his fatally wounded body, Dr. Petra has to slip it back in—unwittingly revealing her ability to see ghosts. Now that Galen knows her secret, he’s convinced she’s part of an ancient prophecy. If the oracles are right, Petra could lead Galen’s army to peace. And if he seduces her on the way to hell and back? Heaven knows—all’s fair in love and war…
Review 
Saya baru nyadar beberapa hari ini saya baca buku yang tokoh - tokohnya adalah dokter. Saya sih dulu pengen jadi dokter, tapi melihat nilai biologi saya yang jeleknya minta ampun (cuma bagus pas bagian rekayasa genetik ma reproduksi aja, hehehe :)) ), saya kesampingkan cita - cita paksaan orang tua pas saya masih kecil itu. Saya juga pengen jadi arkeologi dan mempelajari mitologi dunia, tapi apa daya g disetujui ortu. Akhirnya terdamparlah saya di kantor yang sekarang ini, dimana saya jadi tukang bangunan...

Malah jadi curcol nih, hehehe, apa kesamaan antara dua cita - cita tak sampai saya di buku ini? Immortally Yours, buku pertama seri Monster M*A*S*H karya Angie Fox, menggabungkan keduanya. Tokoh utamanya seorang dokter wanita bernama Petra Robichaud, blasteran Fae dan manusia biasa, memiliki kemampuan luar biasa sebagai dokter dan bisa melihat arwah/hantu. Petra pun diambil secara paksa dari rumahnya di New Orleans dan ayah tercintanya, untuk ditempatkan di dunia antah berantah, tempat para dewa berperang. Dewa dari berbagai mitologi terbagi menjadi dua, dewa lama dan baru. Keduanya tak ada yang mau mengalah, dan terjadilah perang selama ratusan tahun. Tugas Petra adalah merawat korban perang di pihak dewa lama, dan memastikan mereka kembali lagi ke medan perang. Sudah tujuh tahun lebih Petra berada di dunia entah dimana dia dijatuhkan, sampai dia kehilangan harapan. Lalu semuanya berubah saat dia bertemu dengan salah satu pasiennya.

Petra harus mengoperasi salah satu komandan Demi-God, Galen of Delphi, putra Dewi Kebenaran. Saat mengambil pisau tembaga dari tubuh Galen, saat itulah Petra melihat arwah Galen meninggalkan tubuhnya. Petra, dengan instinct dokternya, langsung meraih arwah Galen dan mengembalikannya ke tubuh pria itu. Pengalaman itu sangat mengejutkan bagi mereka berdua, terutama Petra. Dia teringat dengan salah satu ramalan, "seorang penyembuh akan menyelamatkan suatu nyawa yang ditusuk pisau tembaga dan membawa kedamaian". Petra tidak ingin mempercayai ramalan itu, tapi Galen rupanya menganggap Petra adalah si penyembuh. Petra yang jengkel  berusaha mentransfer Galen, walau dia tertarik pada Galen. Sayangnya, karena salah tulis, Petra malah menempatkan Galen dibawah perawatan dokter yang sudah meninggal 70 tahun lalu! Akhirnya Galen ditempatkan di tempat VIP, dan membuat Petra makin jengkel, karena Galen bisa mengambil hati teman - teman Petra.

Sayangnya, akibat ramalan itu, Petra pun diincar dua kalangan dewa yang rupanya tidak mau Petra memenuhi ramalan. Sementara Galen malah berusaha agar Petra mau melakukan apa yang ada di ramalan, karena dia sudah capek dengan perang yang tiada henti. Ramalan kedua keluar, dan Petra dengan tidak sengaja memenuhinya lagi, dan membuatnya lebih dekat dengan Galen. Saat ramalan ketiga keluar, Petra begitu terkejut dengan isi ramalan itu, karena dia harus merelakan Galen tewas. Terpecah antara keinginannya agar perang berhenti dan tidak ingin Galen tewas, keputusan manakah yang akan diambil Petra?

Saya menang buku ini dari pengarangnya sendiri, dan pas ulang tahun saya yang ke 2X (masih ga mau ngaku :)) ). Jadi saya menganggap buku ini sebagai kado saya, hehehe. Yah, gapapa kan :P. Immortally Yours adalah buku pertama karya Angie Fox yang saya baca. Saya ga terlalu suka dengan gaya penceritaannya yang memakai sudut pandang orang pertama. Karena artinya kalau kita tidak bisa terkoneksi dengan tokoh utamanya, akan sulit menikmati ceritanya. Itu juga yang saya rasakan dengan buku ini. Saya kurang bisa connect dengan Petra. Saya tahu bahwa terlalu lama bekerja di bawah tekanan, tanpa harapan akan kembali membuat Petra hilang harapan. Apalagi dia pernah gegabah dalam melakukan hal yang ada dalam ramalan, yang akhirnya malah membuat ayahnya meninggal. Walau begitu saya merasa Petra kadang terlalu keras pada dirinya sendiri. Dia juga sering membuat keputusan yang kurang pas dan berakhir menyulitkan dirinya sendiri.

Aspek lain yang saya suka dari buku ini adalah karakter utama prianya, Galen dan kolega Petra di MASH. Galen of Delphi adalah pria tipe alpha, tapi tingkat arogansinya masih bisa ditolerir. Saya juga merasa dia sangat seksi ;). Point plusnya, Galen yang mengejar - kejar Petra. Saya suka sama pria kayak gini, ga jaim kalau emang suka, hehehe. Kolega Petra juga tak kalah uniknya. Ada Rodger si werewolf yang memelihara makhluk rawa, Marius vampir yang orientasi seksualnya ga jelas, suka menggerutu tapi bisa diandalkan oleh Petra. Lalu ada Jeffe, penjaga bangsal rumah sakit, yang seorang sphinx! Hobinya sendiri melemparkan teka - teki pada tiap orang yang ditemuinya, walau dia sudah berhenti makan manusia. Ada juga atasan Petra, kolonel Kosta, yang setiap hari berusaha dikerjai oleh Petra dkk, karena siapapun yang berhasil ngerjain Kosta akan mendapatkan jatah liburan 3 minggu! Surga banget buat Petra dkk yang cuma mendapat jatah cuti sejam setelah setahun kerja. Ga heran ya, dia bisa stress begitu.

Penggemar paranormal romance dengan sentuhan humor, mengambil mitologi Yunani (walau tidak semua) dan mengambil twist yang menarik dari dunia kedokteran akan menyukai buku ini. Tulisan Angie Fox masih gampang dimengerti (untuk bahasa Inggrisnya). Porsi romancenya masih enak dibaca dan tidak terlalu berlebihan. Petra sebagai tokoh utama bukanlah tokoh yang menjadi favorit,walau ternyata dia adalah fans berat novel romance! Ada nama Sherrilyn Kenyon ma Charlaine Harris loh di buku ini ;). Tapi, walau saya kurang suka Petra, saya menikmati membaca interaksinya dengan koleganya di rumah sakit. BTW, Angie Fox mengambil ide bukunya ini dari film berjudul MASH, film keluaran tahun 70'an (jyah belum lahir dong ya saya) dan bersetting saat perang korea.

Favorite Quote :

Have faith, Petra.


Rating Cerita :


Sensualitas


Kabar Oktober dan.. Pemenang Giveaway!

Uhuk, saya malu karena jarang banget update blog. Soalnya di tempat kerja emang lagi hectic dan walaupun saya baca buku lumayan banyak di bulan September, saya cuma mereview beberapa saja. Ah, beneran malu! >.<. Kali ini saya akan merekap sekaligus postingan blog di bulan Agustus dan September. Lalu apa yang saya akan posting di bulan Oktober. Dan yang sudah ditunggu - tunggu, pemenang Ren's Birthday giveaway ! :D

Postingan bulan Agustus dan September

Review

Buku yang saya review untuk bulan Agustus dan September:

- Firelight oleh Kristen Callihan (review)
- Magic Bites oleh Ilona Andrews (review)
- Postingan bersama BBI tema "1001 book to read before you die : The Hobbit oleh J.R.R. Tolkien (review)
- Duo Hippo Dinamis oleh Trinity (review)
- Menaklukkan Maut oleh Josh Bazell (review)
- Street Magic oleh Caitlin Kittredge (review)

Untuk buku yang saya baca, tapi tidak saya review disini dengan alasan tidak sempat menulis edisi blognya (alasan :P ) atau saya akan menulis reviewnya di blog (kalau sempat)

- Legacy of Witch oleh Maggie Shayne (review)
- The Covert Wolf oleh Bonnie Vanak (review)
- Tempt Me oleh Olivia Cunning (review) (hanya untuk pembaca dewasa!)
- Dracula's Secret oleh Linda Mercury (review) (hanya untuk pembaca dewasa!)
- The Raid oleh John G Reinhart (review)
- Spider's Bite oleh  Jennifer Estep (review)
- Playing for Keeps oleh R.L. Matthewson (review)
- Alpha Instinct oleh Katie Reus (review)
- The Naked Traveler 4 oleh Trinity (review) ; saya berniat akan mereviewnya di blog nanti :)
- The Alchemyst oleh Michael Scott ; akan direview di blog
- The Mane Squeeze oleh Shelly Laurenston

Cukup banyak yah buku yang saya baca, imbasnya malah saya jadi agak malas ngereview di blog, hehehe. Menurut Goodreads, saya 12% ahead schedule. Asyiik!! ^_^


Giveaway

Saya mengadakan giveaway dalam rangka merayakan ulang tahun saya yang ke 2X :D. Terimakasih banyak bagi kalian yang sudah ikutan. Tunggu kabar pemenangnya di akhir postingan ini ya.

Intermezzo

Untuk postingan intermezzo, yaitu postingan di luar review buku, ini yang saya posting di bulan Agustus dan September :

- Opini : Lanjut Baca atau Tidak
- 55 Reading Questions
- Wishlistku di Hari Rabu Edisi September

Meme

Maaf sebelumnya kalau meme blog ini yaitu, Friday's Recommendation, sempat terhenti setelah hari raya. Tapi mulai besok, saya akan posting lagi, dan saya harap makin banyak yang berpartisipasi. Ini adalah meme Friday's Recommendation di bulan Agustus :


Lalu, ini yang saya rencanakan di bulan Oktober...

Saya tidak banyak rencana di bulan Oktober, karena saya akan jauh lebih sibuk di tempat kerja. Dan ada kemungkinan juga saya bakal dikirim ke site, huhuhuhu T__T. Seperti biasa saya akan mereview buku yang saya baca, dan lebih rajin dalam postingan non - review seperti Meme dan Intermezzo. Untuk giveaway, karena saya baru saja melakukan giveaway yang lumayan besar, saya akan undur giveaway bulan Oktober ke bulan November. Karena, bulan November adalah first anniversary dari blog ini! Ga terasa sudah hampir setahun saya ngeblog, dan walau ga terlalu rajin, banyak juga yang mengunjungi blog saya yang kecil ini. Terimakasih semuanya! :D


Dan sekarang, pemenang untuk Ren's Birthday Giveaway...
Nah, pasti sudah ga sabar pengen tahu siapa pemenang giveawaynya kan? Sayang banget follower blog saya ga mencapai 200 :(. Tapi saya tetep komitmen dengan tetap memilih 5 pemenang untuk giveaway kali ini. Saya pengen banget menangin kalian semua, dan saya suka baca pengalaman ulang tahun yang berkesan bagi kalian. Beberapa beneran bikin iri, hehehe. Untuk yang tidak menang giveaway kali ini, jangan menyerah ya. Karena seperti yang saya bilang sebelumnya, akan ada giveaway lagi di bulan November.

BTW, berhubung saya selalu ada giveaway kejutan bulanan, dimana saya memberi hadiah untuk salah satu pengunjung blog. Baik mereka yang berkomentar atau yang sering komen di blog saya. Kali ini pemenang giveaway kejutan saya ambil dari giveaway ini! Yup, jadi total ada 6 pemenang kali ini ^_^. Tanpa basa basi lagi, yuk dicek siapa pemenangnya :D :


Selamat semuanyaa! Saya akan menghubungi kalian segera by email. Pemenang wajib membalas email saya 2X24 jam. Kalau lebih dari waktu yang ditentukan, akan dipilih pemenang yang lain :)

EDIT : Karena salah satu pemenang, yaitu Addina tidak membalas email saya, maka hadiahnya saya alihkan ke yang lain. Maaf yah :(. Dan selamat buat Ferina sebagai pemenang yang baru. 

Terimakasih untuk semua partisipan giveaway dan juga pengunjung blog. Tetap main - main ke blog saya ya, karena saya berjanji akan selalu memberikan yang terbaik untuk pembaca blog Ren's Little Corner :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...