Senin, 29 Oktober 2012

Review : Faefever oleh Karen Marie Moning


Judul : Faefever
Pengarang : Karen Marie Moning
Penerbit : Delacorte Press
Tebal : 389 halaman
Diterbitkan pertama kali : 28 Juli 2009
Format : Mass Market Paperback
Target : Dewasa
Genre : Urban Fantasy
Bahasa : Inggris
 
Seri : Fever
Buku ke- : 3 (tiga)
Status : Punya sendiri

Web Pengarang
  Order di : Bookdepository
English Review at Goodreads :
click here
Review Buku 1 : Darkfever
Review Buku 2 : Bloodfever

Sinopsis


The New York Times bestselling author of  Darkfever and Bloodfever  returns to Dublin’s Fae-infested shores in a bold, sensual new novel. Hurtling us into a realm of seduction and shadows, Karen Marie Moning tells the enthralling tale of a woman who explores the limits of her mysterious powers as she enters a world of ancient sorcery—and confronts an enemy more insidious than she could ever have imagined.

He calls me his Queen of the Night. I’d die for him. I’d kill for him, too. 

When MacKayla Lane receives a torn page from her dead sister’s journal, she is stunned by Alina’s desperate words. And now MacKayla knows that her sister’s killer is close. But evil is closer. And suddenly the sidhe-seer is on the hunt: For answers. For revenge. And for an ancient book of dark magic so evil, it corrupts anyone who touches it.

Mac’s quest for the Sinsar Dubh takes her into the mean, shape-shifting streets of Dublin, with a suspicious cop on her tail. Forced into a dangerous triangle of alliance with V’lane, an insatiable Fae prince of lethally erotic tastes, and Jericho Barrons, a man of primal desires and untold secrets, Mac is soon locked in a battle for her body, mind, and soul. 

As All Hallows’ Eve approaches and the city descends into chaos, as a shocking truth about the Dark Book is uncovered, not even Mac can prevent a deadly race of immortals from shattering the walls between worlds—with devastating consequences.…

Review



Saya mungkin hanya segelintir orang yang maniak genre paranormal romance dan urban fantasy, tapi masih belum kena demam Fever. Saya emang bela - belain beli semua bukunya seri Fever ini di Periplus, karena beberapa teman mengingatkan saya sama ceritanya yang selalu berakhir dengan cliffhanger, alias gantung. Dua buku sudah saya baca, Darkfever dan Bloodfever, masih belum paham kenapa banyak yang suka. Mungkin karena misterinya yang terlalu kental. Mungkin karena gaya penceritaannya memakai orang pertama, dan berhubung tokoh utama wanitanya MacKayla Lane orangnya menyebalkan jadinya ikut sebal bacanya. Tapi, akhirnya di buku ketiganya, yaitu Faefever cerita mulai menemui titik terang. Saya sarankan sih, silakan baca review saya untuk Darkfever dan Bloodfever yang semuanya sudah saya review di blog ini, agar ngerti jalan ceritanya walau sedikit.

Menyambung dari Bloodfever, MacKayla Lane yang ingin membalas dendamkan kematian kakaknya tercinta sedang menyembuhkan diri dari serangan Malluce, seorang vampire dan anak buah Lord Master. Lord Master ini dipercaya Mac sebagai pembunuh Alina, kakaknya. Pada suatu saat di jalan di Dublin, tak disangka Mac akhirnya bertemu dengan Sinsar Dubh. Buku yang selama ini dia dan Jerrico Barrons, pemilik Barrons Book and Baubles tempat Mac tinggal di Dublin, selalu cari. Sinsar Dubh sendiri buku yang memiliki aura sangat jahat, hingga Mac tak berdaya menghadapi kekuatannya. Mac lalu bertemu dengan V'Lane, pangeran Seelie, Fae dari sisi baik, yang meminta Mac memburu Sinsar Dubh. Mac mengalami dilema, karena V'Lane dan Barrons bermusuhan, dan dia merasa dengan membantu V'Lane berarti mengkhianati Barrons.

Tak seperti buku - buku sebelumnya yang hanya berfokus di Mac dan Barrons yang berburu relik Fae Seelie dan Unseelie, kali ini pemain di dunia Mac makin banyak. Ada Rowena, pemimpin sidhe-seer, orang yang bisa melihat Fae dan melumpuhkan mereka. Sayangnya Rowena sepertinya benci dengan Mac. Walau begitu dari pihak sidhe-seer Mac mendapat bala bantuan, dari Dani O'Malley, remaja gaul 14 tahun yang memiliki Sword of Light yang bisa membunuh Unseelie (atau Fae jahat), dan beberapa Sidhe-Seer yang tidak setuju dengan cara Rowena. Lalu ada Christian MacKeltar dari klan MacKeltars yang adalah druid (penyihir), yang mengatakan pada Mac bahwa tembok pemisah dunia manusia dan Fae perlahan makin menipis, dan jika tembok itu hancur maka manusia akan musnah oleh serangan Fae Unseelie. Ada Inspekstur Jayne yang mencurigai Mac adalah pembunuh adik iparnya. Tapi setelah Mac memberinya daging Unseelie, Jayne pun sadar siapa pembunuh adiknya yang ternyata adalah Fae.

Dublin sendiri dalam bahaya, karena beberapa daerahnya menjadi Dark Zone alias dalam kekuasaan para Unseelie. Mac terombang - ambing antara mempercayai V'Lane atau Barrons. Hubungannya dengan Barrons juga memburuk. Hallowen atau Samhain atau All Hallow's Eve semakin dekat, jika tembok penghalang antara dunia manusia dan Fae tidak diperbaiki, maka semuanya akan binasa. Sanggupkah Mac menyelamatkan Dublin, kota muram penuh hujan yang perlahan dicintainya?

Saya bisa bilang, saya mulai menikmati seri Fever setelah membaca buku ini. Mungkin karena asal - usul Seelie dan Unseelie jauh lebih jelas. Meskipun misteri pembunuhan Alina masih belum terpecahkan. Dari diary Alina yang dibaca Mac, Mac menyadari bahwa betapa banyak yang disembunyikan oleh Alina darinya. Mac sendiri kadang kuat kadang menyebalkan. Seakan dia berusaha memanipulatif orang - orang di sekitarnya, tapi malah dirinya sendiri yang dimanipulasi. Hubungannya dengan Barrons juga tarik ulur. Keduanya sepertinya tertarik satu sama lain, tapi juga saling benci. Sebaliknya hubungan Mac dengan V'Lane semakin dekat. Jujur sih saya lebih suka Barrons yang misterius dan ga bisa ketebak, ketimbang V'Lane yang seduktif tapi ada maunya. Sayang juga di buku ini saya ngerasa adegan Barrons cuma sedikit, hiks.

Buku ini juga lebih banyak aksi dan akhirnya beberapa hal besar terjadi. Tidak hanya sekedar berburu, karena Mac juga harus berpacu dengan waktu untuk mendirikan tembok penghalang kembali. Banyak tokoh penting bermunculan seperti Dani O'Malley yang menjadi semacam teman dekat Mac. Dan baru di Faefever inilah akhir bukunya benar - benar menggantung, dengan suatu hal yang buruk terjadi pada Mac! Saya sendiri ngeri waktu baca adegan itu, karena kalau saya jadi Mac, ga bisa bayangin. Apa yang terjadi pada Mac? Yah, silakan dibaca aja buku ini ;)

Fever sendiri kabarnya mau dibuat filmnya oleh Dreamworks. Tapi mungkin juga hanya kabar, karena masih simpang siur. Walau begitu, saya sekarang tahu kenapa Fever series dianggap fenomenal di kalangan pecinta genre paranormal romance dan urban fantasy, setara dengan seri Sookie Stackhouse. Penggemar urban fantasy yang menyukai element Fae dalam bukunya, wajib baca seri ini! :)

Rating Cerita



Sensualitas
 

Untuk pertama kalinya, ada adegan seksual dalam buku ini. Walaupun tidak eksplisit dalam segi penjelasan, tapi cukup ekstrim juga (terutama untuk otak kayak saya ini :)) )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah meninggalkan komen di Ren's Little Corner. Silakan untuk setuju/tidak setuju dengan review/opini saya tapi mohon disampaikan dengan sopan ya :)

Saya berhak menghapus komentar yang tidak nyambung dengan isi blog atau spamming (jangan sertakan link blog kamu/ link apapun di kolom komentar, kecuali untuk giveaway).

Komen untuk postingan yang berusia lebih dari 1 bulan otomatis akan dimoderasi.

Terimakasih sudah mau berkunjung! :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...